「2」FIND US⏳{Temukan Kami}

°•Hantu Anak Kecil•°

Author pov.

Kini suasana di rooftop sangat tegang.
Sowon tidak habis pikir kalau Soni itu adalah hantu penasaran. Ya ... kini Soni merasa bersalah karna tidak bisa mengendalikan diri nya di hadapan Sowon.

"M-maaf U-unnie." Suara Soni penuh kekecewaan. Soni menundukkan kepala nya.

"Unnie. Maaf," ucap nya memberani- kan diri untuk melihat wajah panik Sowon. Taeyong masih stay di samping Sowon.

"Hei, nama lu siapa? Cepatan yuk pergi." Taeyong menarik tangan Sowon.

Drep...

Sowon pingsan, untung Taeyong segera menangkap nya kalau tidak, mungkin kepala sowon akan terbentur.

🍡🍡🍡

Sowon pov.

"Ugh ... di mana gua?" gua membuka mata dan tiba-tiba saja gua di dekat jalanan. "Lah ngapain gua terduduk di jalanan woi! Mana Soni? Mana anak baru itu?" gua pun berdiri dan merapi kan baju yang terkena pasir jalanan.

"Unnie, ayoo kejar aku."

"Soni!!! Jangan keluar dari cafe!!"

"Ga ... kejar aku, Unnie Soya!!"

"Soni!!! Jangan lari sampai keluar!!"

"Ga ... pokok nya tangkap aku sampai dapat, Unnie."

Seseorang berlari-lari, ya ... gua kenal siapa itu orang nya. Soni dan Soya, kenapa ada mereka di sini? Apa jangan-jangan gua masuk ke masa lalu Soni?

Gua tau karna, kalau di masa lalu itu gua kaga bisa memegang seseorang dan juga tidak terlihat.

"Unnie!! Ayo kejar aku!!"

Soni. Soni adalah adik nya Soya, kini mereka tengah belari-lari di trotoar.
S

oya yang mengejar Soni biar dia nya ga sampai main ke jalan raya. Tapi itu tidak mudah, Soni susah di tanggakap. Dengan lengah nya Soya, Soni berlari ke arah jalan raya. Soya kaget dan ingin mengejar Soni.

"Unnie, kejar aku."

"SONI!!!! AWASS!!!"

Sebuah truk yang amat laju mendekat ke arah Soni dan menabrak diri nya.

Bruk...

"S-so-n-i?"

Gua yang ngeliat itu hanya bisa diam, gua juga kaget sesaat melihat kejadian tersebut. Gua mendekat kearah Soni.

"Soni?!! dik ... ka-kamu t-terluka, tangan k-kanan m-mu dik," ucap Soya panik.

"Ugh ... sakit Unnie, Unnie j-jangan merasa b-bersalah y-ya m-maaf Unnie, Soni nakal," kata-kata itu terlontar dari mulut Soni yang membuat tangisan Soya pecah.