•Satu•

16.2K 979 183
                                    

100 komen langsung lanjut malam ini mwehehehe.

Deva merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu karena kelelahan, hari ini banyak sekali praktek yang ia lakukan, dan dosennya pun tidak segan-segan memberi banyak sekali tugas. Untunglah tinggal satu tahun lagi Deva kuliah disini, ia berniat melanjutkan S2 nya di Indonesia.

Ponselnya berdering, bergegas Deva mengambilnya ternyata ada telpon dari Dian. Senyumnya mengembang, lalu menekan tombol hijau.

"Halo, ada apa ma?"

"Mama kangen sama kamu, kamu udah makan?"

"Sebentar lagi."

"Jangan lupa makan, istirahat yang cukup. Ah iya, kapan kamu pulang ke Indonesia Dev?"

Deva diam sebentar, "Iya ma. Tahun depan,"

"Sebentar lagi dong?"

"Iya, nanti kalau aku wisuda mama dateng."

"Pasti. Yaudah mama mau nyiram tanaman dulu ya, baik-baik disana Dev. Assalamualaikum,"

"Iya, waalaikumsalam."

Sambungan langsung diputus oleh Deva. Cowok itu bangkit dari sofa lalu berjalan ke kamarnya, untuk sekedar bersih-bersih. Belum sempat tangannya membuka kenop pintu, ia mendengar seseorang memencet bel apartemen nya. Dengan malas Deva berjalan mendekati pintu dan membukanya.

Hening. Tidak ada orang sama sekali. Namun saat matanya melihat ke bawah, ada sebuah kotak berbentuk love dan diatas nya bertuliskan 'untuk kamu Dev', Deva mengambilnya lalu kepalanya melihat kanan dan kiri, tidak ada orang.

Deva menaruh kotak itu di atas meja belajarnya, dan ia bergegas mandi, badannya terasa lengket. Sekitar dua puluh menit Deva baru selesai, ia keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang menutupi pinggang sampai lututnya, dan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut.

Setelah memakai baju, ia baru ingat dengan kotak itu. Deva membukanya, dan matanya membulat saat melihat isinya.

Kaos, dua buah coklat, satu batang bunga mawar dan jam tangan. Lalu ada surat yang tersempil, Deva mengambilnya lalu ia baca.

Dear : Deva
From : Vloretta

Semoga suka sama yang gue kasih. Maaf terlalu lancang').

Deva berdecih membacanya, ini tidak sekali dua kali, namun sering sekali Deva mendapat hadiah tidak jelas seperti ini. Dengan malas ia memasukkan kembali isi kotak itu dan menaruhnya diatas lemari, tidak minat untuk ia pakai.

Badannya terasa sangat lelah, Deva bangkit dari kursi belajar nya dan berjalan ke kasur. Matanya sangat berat dan tak lama Deva sudah di alam bawah sadarnya.

***

Kaki jenjang Deva memasuki kelas nya, karena sekitar sepuluh menit lagi dosennya akan masuk. Ia menarik nafasnya gausar saat melihat ada sekotak bekal dan satu botol air mineral yang di taruh di atas mejanya. Matanya melihat sekitar, tidak ada yang mencurigakan karena semuanya sibuk dengan laptop mereka masing-masing.

For a Moment [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang