•Tiga puluh tiga•

3.4K 317 51
                                    

Spam komen yaa, krna komen and vote dari kalian jadi smngt buat gue:)

Mau cerita dikit nih gue, jadi kemarin ada cerita yang mirip kek cerita ini, nggk sama dari awal sih, cuman ada beberapa adegan atau hal di cerita ini ada di cerita ono, walaupun sama si penulis ada yg diubah bbrapa, kek gt plagiat bukan sih?

But, It's ok, kenapa gue ga ngsh tau judul cerita dan nama penulsnya? Karena dia itu 'temen' gue, gak deket sih, cuman bebrapa kali pernah main dan gue jaga privasi dia aja, masalhnya jga udh clear, gue udh ngmng baik-baik sama dia, dan ya, ceritanya udh dia ubah alur. Terima kasih yang udah mau baca curhatan gue wkwk.

Happy Reading ❤️

***

Badan Della masih bergetar hebat saat mendengar ancaman dari Geo, rekaman itu sudah di delete oleh Geo. Mengesalkan.

"Apa setelah ini...gue yang dia bunuh?" tanya Della pada dirinya sendiri.

Jujur Della ingin sekali cerita kepada Grice dan Vloretta, tapi ancaman Geo selalu saja terngiang di otaknya. Tak mau ambil risiko, Della masuk ke mobil dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Vloretta.

"Udah lo ngambil jaketnya?" tanya Vloretta saat Della sudah duduk manis di sofa ruang tamu apartemen lima belas juta milik Deva.

"Gak jadi," jawab Della dengan tatapan kosong.

"Lo aneh, kenapa?"

Della menatap Vloretta. "Kata Tante gue, lo kapan mau konsultasi lagi?" Della mengalihkan pembicaraan.

Fyi, saat kemarin Vloretta depresi, Della membawa Tante-nya untuk memeriksa Vloretta, ya, Della memiliki Tante seorang psikiater.

Vloretta menggeleng. "Gak deh kayaknya, gue juga udah baikkan."

Hening.

"Lo belum jawab pertanyaan gue. Lo kenapa? Aneh dari tadi."

"Gapapa gue, serius dah. Oh iya, Grice pada ke mana? Kok sepi."

"Grice lagi balik ke rumah, Jack sama Deva masih kuliah, lo tau lah mereka sekarang udah di semester tujuh, ya, lagi padet-padetnya."

"Maap-maap aja nih ya, gue mah waktu semester tujuh gak terlalu padet, karena gue bukan anak FK jadi masih punya waktu buat main, haha."

"Sialan lo."

"Gue kalau waktu itu jadi masuk FK, gilaa bisa stres gue, gak ada libur, tugas banyak, ujian mulu, selesai koas masih ada ujian lagi. Idih gue ngebayangin nya aja bisa jungkir balik," heboh Della yang berlebihan. Vloretta mendelik.

"Semuanya tergantung diri lo sendiri kali, dunia kedokteran gak semengerikan itu, buktinya gue bisa main sama lo and Grice kan selama gue kuliah? Yang penting bisa bagi waktu."

"Iya deh calon dokter."

"Ngeselin lo!"

"Lah gue bilang bener kan? Selesai wisuda, lo selesain kegiatan yang gue gak tau karena gue gak ngerti dunia kedokteran, intinya nanti lo bakal jadi dokter kan bareng si Deva? Anjay cocok dah."

For a Moment [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang