Deva Radhian
Vloretta Gabyela
Btw Vloretta ganti visual ya, yang kemarin kurang cocok hehe. Maksih yang waktu itu nyaranin buat pake jiso aja, krna mnrut gue emang cocok sih wkwk.
***
Setelah mengantarkan Vloretta, Deva langsung pergi ke apartemen nya. Cowok itu melangkah masuk, namun matanya menatap sebuah surat yang ditempel di layar televisi nya.
"Siapa yang masuk?" Monolog Deva. Dia heran perasaan tidak ada yang tahu berapa password apartemen nya, lalu ini siapa?
Deva mengambil secarik kertas yang tertempel lalu ia baca.
Tunggu nama pengirimnya berinisial A? Awalnya Deva sudah yakin kalau itu Geo, tapi bukan. Siapa lagi itu A? Sepertinya banyak sekali yang menunggu Deva mati.
"Mati mati, lo kira lo Tuhan yang bisa ambil nyawa gue! Bajingan!" Kesal Deva lalu membuang ke sembarang tempat.
Cowok itu masuk ke dalam kamarnya, dan merebahkan tubuhnya. Ia membuka ponsel dan membuka akun instagram, sudah lama ia tidak membuka akun sosial media nya. Banyak direct message yang masuk, banyak juga pemberitahuan tentang yang like, komen dan follow Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
For a Moment [Completed]
Teen Fiction{SPIN-OFF HURT, JUDUL AWAL 'DEVA'} Dejavu. Satu kata yang pantas mewakili kisah ini, semuanya mirip, bahkan hampir sama. Hanya beberapa sisi yang berbeda. Dan kisah ini juga lebih menantang untuk dijalani. "Kisah kita memang sangat ekstrim, sampai...