•Tiga puluh tujuh•

3.2K 284 46
                                    

Akhirnya bisa up, awalnya mau nanti tapi pas baca komen di part kemarin ada yg minta up lgsng ketik wkwk.

Makasih yang masih setia nunggu:)

Typo tolong gandain.

Happy Reading ❤️
***

Tama :
Della sudah menceritakan semuanya.
Rekamannya akan saya kirim.
[Send a video]

Aland :
Sialan! Terus awasi.

Brak!

Aland menggebrak meja. "Sialan!" desis Aland.

"Salah apa gue dikatain sialan?" tanya Kenzie.

"Bukan lo anjir. Tapi si Della, dia cerita ke temen-temennya," jawab Aland masih dengan emosi.

"Terus mau lo apain si Della? Atau terget lo yang sekarang?"

Aland menghembuskan napasnya. "Gue mau urus yang ini dulu. Soal Della belakangan aja."

Kenzie mengangguk. "Kapan lo pergi?"

"Lusa."

"Lo udah ngasih tau mereka?"

Aland menggeleng. "Belum, kemungkinan sekarang kalo gak besok."

***

"Del, ayok makan siang dulu," ajak Vloretta pada Della yang sedang melamun.

"Eh, gue belum laper Vlo," sahut Della.

Vloretta ikut duduk disamping Della. "Del, gak usah takut. Lo bakal baik-baik aja."

"Gak ada jaminan Vlo."

"Sekarang mending makan dulu, jangan pikirin apa-apa. Nanti sakit," ucap Vloretta.

Della menoleh pada temannya. "Iya."

Mereka berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada Grice yang sedang menyiapkan piring ke meja makan.

"Nanti selesai makan kita ke mall yuk," ajak Grice sambil melirik Vloretta dan Della bergantian.

Della menggeleng cepat. "Enggak!"

Grice menatap Della. "Kenapa? Kita refreshing, biar lo lupa sama si Aland juga Del."

"Iya bener tuh. Sekalian belanja camilan." timpal Vloretta.

"Kalo gitu, kalian aja. Gue disini, gue takut ketemu Aland," cicit Della.

"Della. Harusnya lo tuh jangan berpikiran macem-macem dulu, kalo kaya gini. Malah Lo bisa gila Del," ujar Grice.

Della membuang napasnya pelan. "Tapi kalian harus pegang tangan gue terus. Jangan lepas!"

Vloretta terkekeh. "Iya."

Mereka melanjutkan makan siang nya yang sempat tertuda karena perdebatan kecil. Setelah makan siang selesai, mereka berganti pakaian.

"Kita ke sana naik apa?" tanya Grice.

"Taksi aja," sahut Vloretta.

Vloretta memberhentikan taksi yang hendak melewati tempat mereka berdiri. Ketiganya masuk kedalam taksi.

"Sumpah Del, tangan lo gemeteran!" ucap Grice yang duduk disebelah Della.

"Y-ya, karena gue ta-kut."

"Satai. Jangan takut, jangan panik. Biasa aja, anggap kita shopping kaya biasa " ucap Grice.

Della mengembuskan napasnya. "Oke! Lo bisa Del. Lo bisa!"

For a Moment [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang