•Empat puluh dua•

2.6K 264 73
                                    

Di sini part khusus untuk pasangan Devlo ya🤗

Typo tolong tandain.

Happy Reading ❤️
***

Sesuai rencana, hari ini Deva dan Vloretta akan pergi ke pantai untuk menghabiskan waktu berdua. Setelah melewati beberapa hal yang membuat mereka penat, akhirnya hari ini mereka memutuskan untuk liburan, itung-itung refreshing otak.

"Bawa baju gak ya?" tanya Vloretta.

"Bawa aja, kita main air nanti di sana," jawab Deva. Vloretta mengangguk lalu menyiapkan bajunya dan milik Deva.

Satu hal yang harus kalian sadari, mereka berdua seperti pasangan suami istri bukan? Tinggal satu atap, Vloretta selalu menyiapkan apapun yang Deva butuhkan, dan kegiatan lain yang biasanya sering dilakukan oleh orang yang sudah berumah tangga.

"Ayo Vlo." Deva berjalan lebih dulu, diikuti Vloretta.

***

Semilir angin menerpa wajah cantik Vloretta, menerbangkan rambut hitam cewek itu. Deva menarik tangan Vloretta pelan, membawa cewek untuk lebih dekat dengan tepi pantai.

"Mau kelapa Dev?" tanya Vloretta. Deva mengangguk.

"Bentar ya, aku beli dulu. Jangan kemana-mana," ucap Vloretta.

Sembari menunggu Vloretta yang membeli kelapa muda. Deva menyewa tikar untuk mereka duduk, tak lama Vloretta kembali dengan membawa dua buah kelapa muda.

Cewek itu menyerahkan satu untuk Deva, dan duduk disamping Deva. Angin yang berhembus kencang, membuat mereka nyaman berada ditempat ini.

"Setelah air kelapa ini abis, kita lari ya. Sampai di air, siapa yang sampe duluan, dapet sesuatu. Dan yang kalah dapet hukuman," ujar Vloretta.

Deva mengangguk mantap. "Oke, siapa takut!"

Vloretta menyeringai. Cewek itu menaruh buah kelapa di sisi lainya, lalu berlari sekencang mungkin, Deva memekik. Segera cowok itu berlari mengejar Vloretta yang mulai jauh.

Vloretta menoleh ke belakang, dia menjulurkan lidahnya pada Deva, yang sedang berusaha mengejar dirinya. Vloretta tertawa, tanpa sadar dirinya sudah masuk ke dalam air.

"Curang!" ucap Deva, begitu dia tiba di depan Vloretta.

Terkikik, Vloretta mengelus rambut Deva sayang. Lalu dia menyipratkan air ke wajah Deva, tak mau kalah. Deva juga melakukan hal yang sama, hingga membuat mereka tertawa terbahak.

"Karena kamu kalah berarti aku yang kasih hukuman," ucap Vloretta.

"Gak lah! Kamu curang," tolak Deva.

"Dih aneh, aku gak curang."

"Curang! Kamu bilang nunggu air kelapanya habis, kamu belum habis langsung lari, jadi aku kalah," kukuh Deva pada pendiriannya.

"Inget hukum alam Dev."

"Hukum alam yang mana?"

For a Moment [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang