•Lima belas•

4.7K 367 48
                                    

Selamat malam readers cerita Deva. Masih menunggu ini update? Gue usahain up tiap hari, semakin kalian meramaikan komentar semakin semangat gue buat nulis, bisa aja double up'). Gak mau buat terget takutnya disaat target udh terpenuhi gue nya lagi gak bisa nulis, jadi ya nikmatin aja yaa:)

 Gak mau buat terget takutnya disaat target udh terpenuhi gue nya lagi gak bisa nulis, jadi ya nikmatin aja yaa:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grice

HAPPY READING ❤️

Vloretta mendongak. "Geo?"

Laki-laki didepannya tidak menjawab, ia hanya memeluk tubuh Vloretta. Entahlah Vloretta juga tidak tahu kenapa Geo bisa tiba-tiba datang.

"Udah jangan nangis Vlo. Ada gue, ikhlasin nyokap lo." Bisik Geo.

Vloretta menahan isaknya. "Tapi siapa yang ngelakuin ini Geo? Gue punya salah apa sama orang itu?"

"Udah gak usah pikirin itu dulu. Mending sekarang kita ke rumah sakit dan ikut ke pemakaman nyokap lo." Geo berusaha menenangkan Vloretta.

"Lepas!" Suara tegas seseorang. Sontak Geo dan Vloretta sama-sama menoleh.

"Siapa lo ngatur-ngatur gue?!" Bentak Geo.

"Vlo pergi ke mobil gue."

"Tapi-"

"Sekarang Vlo!" Vloretta mengangguk lalu ia pergi meninggalkan Deva dan Geo yang saling menatap sengit.

"Heh Deva maksud lo apaan sih?! Gue sama Vloretta mau ke rumah sakit buat liat jenazah nyokapnya dia!"

Sudut bibir Deva tertarik. "Cih! Busuk lo itu udah ketahuan Geo! Lo yang bunuh iya kan?! Gak usah belaga jadi penolong lo,"

"Gue emang psikopat, tapi gue gak akan bunuh orang terdekat dari Vloretta! Apalagi itu nyokapnya! Gak usah asal nuduh tuh mulut sampah lo!"

"Kalau bukan lo siapa, hah?!"

"Ya mana gue tahu! Tujuan gue cuma mau bunuh lo dengan pisau kesayangan gue, tapi gak sekarang. Gue masih berbaik hati buat lo ngerasain nikmat Tuhan lebih lama, tapi setelahnya lo akan musnah dari bumi Deva. Dan masuk ke dalam neraka sekalian lo!"

"Lo yang bakal masuk neraka sinting! Gue ingetin sama lo ya, suatu saat nanti gue bakal bongkar identitas asli lo Aland!"

Geo mendekat kearah Deva, lalu ia mengeluarkan pisau lipat yang selalu dibawanya. Lalu cowok itu mengambil paksa tangan Deva.

Srek.

Srek.

Geo membuat tanda × pada lengan kanan Deva. Goresan itu lumayan dalam dan darah mulai bercucuran keluar dari tangan Deva, "Bangsat lo!" Maki Deva.

Geo tersenyum licik. "Siapapun dia yang gue pahatin tanda silang di tangannya, berarti dia korban yang udah masuk list untuk gue musnahkan. Tunggu saat itu Deva, cari pahala yang banyak." Pesan Geo lalu pergi meninggalkan Deva di kamar mami nya Vloretta sendirian.

For a Moment [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang