Author POV
"Mampus gue Tha, gue harus gimana?" bisik Amanda kepada Agatha.
"Maju aja nggak papa, sekarang saatnya Kak Daniel tau nama lo Nda," balas Agatha yang membuat Amanda terus berpikir-pikir bagaimana dia terbebas?
Apa iya ini saatnya Kak Daniel tau?
5 menit sudah berlalu dan membuat Daniel geram karena, sejak tadi yang bernama Amanda tidak mengacungkan tangannya. Seisi kelas yang hanya diam dan sunyi itu tambah membuat Daniel geram, dia merasa tidak dihargai sebagai kakak kelas.
"Yang bernama Amanda bisa tunjuk tangan gak? Dan ikut gue sekarang. Gue gak punya banyak waktu, Pak Fajar udah nungguin," ucap Daniel dingin dan membuat Amanda tersentak.
Lahh Pak Fajar? Ada perlu apa sama gue?
Oke sekarang waktunya.
"Gue Kak! Amanda Rafania," ujar Amanda sambil mengacungkan tangannya dan dapat dilihat raut wajah terkejut Daniel, namun ia segera memasang raut wajah normal kembali.
"Ikut gue," sahut Daniel dan melenggang pergi begitu saja.
"Kak tungguin!" balas Amanda dan langsung mengejar Daniel.
Di sinilah Daniel dan Amanda, mereka berada di ruangan Pak Fajar untuk latihan lomba pidato bahasa inggris.
Amanda sendiri belum diberitahu oleh Daniel perihal kenapa dia diajak untuk bertemu Pak Fajar."Jadi lo yang namanya Amanda, gak nyangka gue," ucap Daniel membuat Amanda tersentak.
"Hm i-iya Kak," sahut Amanda yang terbata.
'Kok gue jadi gugup sih?' Batin Amanda.
"Lo gagap?" tanya Daniel membuat mata Amanda membulat sempurna.
RASANYA MANDA PENGEN BANGET BANTING PINTU DEH! GAK TAU APA, LAGI GUGUP GINI!
"Ngg-nggk ya gue gak gagap! Gak usah sok tau," ucap Amanda sedikit terbata dibarengi oleh kedatangan Pak Fajar.
"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Pak Fajar menengahi dan Amanda menghela nafas panjang.
"Nggak ada apa-apa Pak," balas Amanda dan Daniel bersamaan.
"Ouh oke, kalian tau 'kan maksud saya memanggil kalian berdua?"
"Iya pak/Nggak pak." Lagi-lagi balas Amanda dan Daniel bersamaan.
"Lho Daniel, kamu belum memberitahu Amanda?" dan hanya dibalas gelengan oleh Daniel.
"Hm jadi gini kalian berdua terpilih mewakili sekolah untuk ikut lomba pidato bahasa inggris tingkat nasional, dan kita latihan mulai sekarang," ucap Pak Fajar membuat Amanda terkejut tapi tidak dengan Daniel.
"Saya pak? Bapak gak salah pilih kan?" tanya Amanda masih tidak percaya.
"Saya sudah memikirkannya matang-matang dan sudah persiapkan materi kalian untuk berpidato jadi sekarang latihan di mulai." Amanda hanya bisa mengangguk pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDANIEL [TERBIT]
أدب المراهقينSetiap nama pasti memiliki arti yang indah bukan? Tapi bagaimana jika kita diperlakukan tidak seindah arti nama itu? Sama halnya dengan gadis manis bernama Amanda Rafania. Sejak kecil, gadis itu sudah sering ditinggal oleh kedua orang tuanya dan dia...