Chapter 21

9.3K 619 559
                                    

Dibaca yaa jangan di skip okey karena ini words terpanjang dari chapter-chapter sebelumnya hehe.

Dibaca yaa jangan di skip okey karena ini words terpanjang dari chapter-chapter sebelumnya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback On

Setelah pergi dari rumah Amanda, Daniel tidak langsung pulang terlebih dahulu melainkan pergi ke Mall membeli beberapa snack untuk stok di rumahnya.

Ya, dia terpaksa harus membelinya sendiri karena biasanya Aileen lah yang bertugas membeli snack untuk camilan di rumahnya tapi saat ini ia sedang sibuk kuliah. Abi, sepupunya itu sibuk membucin jadi hanya Daniel yang free.

Sesampainya di Mall, Daniel langsung mengambil beberapa snack dan memasukannya ke troli belanja. Namun tidak lama kemudian seseorang memanggilnya dan membuat Daniel menoleh.

"Kak Daniel!" teriaknya yang membuat Daniel jengah dan memilih untuk mendorong troli belanjanya menuju kasir.

"Kak, tungguin gue! Please kali ini aja! Gue mau ngomong sama lo Kak!" ucapnya yang membuat Daniel berhenti.

"Kak gue mau ngomong sama lo."

"1 menit langsung ke inti," balas Daniel dingin.

"Jangan di sini Kak, ikut gue," sahutnya membuat Daniel memutar mata malas.

Mereka berdua kini tengah berada di belakang Mall. Ya, gadis itu memilih tempat yang lumayan sepi karena tidak ingin menjadi pusat perhatian jika di dalam mall.

"Langsung ke inti, gue sibuk!" ucap Daniel dingin.

"Kak gu-gue minta maaf sama lo karena selama ini gue selalu menganggu ketenangan lo dan berusaha ngerusak hubungan lo sama Amanda, gue minta maaf hikss.." tangisan yang keluar dari gadis itu.

"Jangan sok minta maaf deh Mawar, gue gak akan percaya sama air mata buaya lo itu!" kata Daniel. Ya, gadis itu adalah Mawar.

"Kak gue beneran udah berubah, gue gak bohong. Gue mau lo maafin gue hikss.. please kasih kesempatan kedua buat gue, gue akan memperbaiki semuanya hikss.."

"Mawar minta maaf? Dia beneran minta maaf ke gue? Atau cuma akal-akalannya doang? Tapi kasih satu kesempatan lagi gak ada salahnya bukan? Siapa tau dia memang udah berubah," batin Daniel.

"Dan besok gue mau pindah sekolah, jadi gue cuma mau minta maaf sama lo Kak dan Amanda jiga hikss.." lanjutnya.

Daniel semakin bingung, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba Mawar berniat berubah? Tapi apa salahnya bukan jika seseorang ingin berubah dan memaafkannya?

"Lo beneran berubah kan? Gak bohong sama gue?" tanya Daniel dan Mawar membalasnya dengan mengangguk. Daniel pun menghela napas.

"Oke, gue maafin tapi kalo lo berani nyakitin Amanda gue gak akan segan-segan membalas perbuatan lo dan gak akan maafin lo."

AMANDANIEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang