Chapter 09

10.1K 764 259
                                    

Amanda dan Daffa saat ini sedang berada di salah satu restoran untuk makan malam dikarenakan Bunda mereka yang tidak memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda dan Daffa saat ini sedang berada di salah satu restoran untuk makan malam dikarenakan Bunda mereka yang tidak memasak.

"Manda? Gue mau ngomong sama lo," ucap Daffa disela-sela ketika menyantap makanan.

"Ngomong aja si Fa, gue bakal dengerin," balas Amanda yang masih disibukan dengan acara makannya.

"Gue mau ngomong serius."

"Serius banget ya? Ya udah gue habisin makanannya dulu ya, lo juga." Dan hanya dibalas anggukan oleh Daffa.

10 menit kemudian mereka pun selesai dengan kegiatan makannya.

"Tadi lo mau ngomong apa Fa?" tanya Amanda memulai pembicaraan.

"Gue mau nanya sama lo, eum lo sayang sama gue gak?" tanya balik Daffa sedikit ragu.

Hening

Tiba-tiba terdengar suara tawa kecil yang berasal dari Amanda.

"Lo ngomong apa sih Fa? Jelaslah gue sayang sama lo," jawab Amanda sedikit tertawa.

"Sebagai apa?"

"Hah?"

"Iya, lo sayang sama gue sebagai apa?"

"Sebagai sahabat dan kakak gue, kenapa?"

"Udah gue duga," -batin Daffa.

"Eum gue--" kata Daffa menggantungkan omongannya.

"Ya?" sahut Amanda sambil mengkerutkan dahinya.

"Gue sayang sama lo eum bukan sebagai sahabat ataupun adik--" lanjut Daffa yang menggantung lagi membuat Amanda penasaran dan masih mengkerutkan dahinya.

"Tapi lebih, gu-gue suka sama lo Da."

DEG!

"Daffa, ini gak mungkin. Lo pasti becanda kan? Lo gak mungkin suka sama gue," balas Amanda menggelengkan kepalanya.

"Serius Da! Gue suka sama lo. Walaupun bertepuk sebelah tangan gak apa-apa gue rela yang penting gue udah ngungkapin perasaan gue ke lo."

"Tapi lo tau kan gue suka sama Kak Daniel? Dan sahabat gue suka sama lo. Maaf Fa gue gak bisa balas perasaan lo, rasa sayang gue ke lo cuma sebatas sahabat dan kakak gak lebih."

"Iya gak perlu lo balas perasaan gue, rasa gak bisa dipaksakan. Eh by the way sahabat lo? Siapa? Agatha?" dan Amanda pun membalasnya dengan anggukan.

"Gue mohon sama lo, please jangan tunjukin rasa suka lo ke gue di hadapan Agatha, gue gak mau dia salah paham dan kecewa sama gue."

"Iya, gue hargai perasaannya."

"Daffa, sorry."

"Sstt.. gak apa-apa." mereka berdua pun tersenyum satu sama lain.

AMANDANIEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang