Amanda saat ini sudah berada di sekolahnya, ia datang pagi karena hari ini jadwal piketnya. Begitupun dengan Daffa yang berangkat bersama Amanda.
"Huft.. akhirnya selesai juga," ucap Amanda sambil menaruh sapu kelasnya.
"AMANDA!" teriak seseorang membuat Amanda terkejut dan menoleh.
"Bisa gak sih? Gak usah teriak-teriak, untung gak ada orang."
"Hehe, lo mah kan gue baru sembuh wajar dong hiperaktif." Ya, itu suara Agatha.
"Kalo udah sehat berisik, kalo sakit diem. Hmm tapi gak apa-apa lah alhamdulillah lo udah sembuh."
"Uu sayang Manda," kata Agatha ingin memeluk Amanda namun langsung di tahan olehnya.
"Hei jangan. Gak usah meluk gue, geli tau gak Tha."
"Yaelahh punya sahabat gini amat, tega lo Nda." Amanda yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk.
Berbeda dengan Daniel yang saat ini sudah diganggu oleh Mawar, salah satu fan fanatiknya yang sampai ingin menjadi kekasihnya. Daniel terus berjalan mengabaikan Mawar yang mengejarnya.
"Kak berhenti! Tunggu gue!" ucap Mawar terus mengejar Daniel.
"Berhenti ikutin gue!" sahut Daniel dingin sambil terus berjalan.
"Gak bisa kak!"
Sampai di kelas Daniel pun, Mawar masih mengejarnya.
"Napa lo Niel?" tanya Dino, ketika melihat sahabatnya itu duduk.
"Bisa gak, lo urusin tuh cewek di luar?"
"Hah siapa?"
"Liat aja sana, gue pusing."
Dino pun keluar kelas dan mendapati Mawar yang terus mondar-mandir tidak jelas di depan kelasnya.
"Yahh lo lagi bisa gak sih, gak usah ganggu si Daniel mulu mending gue kemana-mana," ucap Dino percaya diri.
"Dih najis gue kalau sama lo, iya oke gue akuin lo emang ganteng No tapi otak lo gak sesuai sama muka lo," sahut Mawar.
"Gue emang ganteng, gue pinter yaa! Nih cewek mulutnya pengen gue lakban kalo perlu gue paku," batin Dino menatap sinis ke arah Mawar.
"Ada juga nih ya, lo liat muka lo cocok gak sama si Daniel? Lipstik tebel, muka isinya bedak semua cihh!"
"Ehh gue cantik yaa! Pokoknya lo suruh Kak Daniel ketemu gue sekarang!"
"Bodo amat. Aneh banget ya lo, ke Daniel manggil kakak, ke gue manggilnya nama! Gak punya sopan santun banget sih lo!"
"Buat apa gue panggil lo kakak? Gak ada gunanya dan gak pantes juga lo disebut kakak!"
"Salah apa abang sama kamu dek ya ampun! Abang greget deh sama kamu sampe pengen rasanya bawa kamu ke tengah jalan!"
"Dihh jijik gue, mending sana lo panggil Kak Daniel!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDANIEL [TERBIT]
Teen FictionSetiap nama pasti memiliki arti yang indah bukan? Tapi bagaimana jika kita diperlakukan tidak seindah arti nama itu? Sama halnya dengan gadis manis bernama Amanda Rafania. Sejak kecil, gadis itu sudah sering ditinggal oleh kedua orang tuanya dan dia...