Chapter 15

9.1K 660 363
                                    

"Dia Arin pacar gue," ucap Abi sambil melirik ke arah kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia Arin pacar gue," ucap Abi sambil melirik ke arah kekasihnya itu. Arin, yang diketahui pacar Abi itu hanya tersipu malu karena Abi memperkenalkan dirinya kepada sahabatnya.

"Sayang, ini Daniel sepupu aku dan ini Dino sahabatnya." mendengar perkataan Abi, mereka pun hanya mengangguk paham.

"Duhh berasa nyamuk gue disini ya gak sih Niel?" ucap Dino sambil menyenggol lengan Daniel yang disampingnya.

"Biasa aja." mendengar balasan Daniel itu membuat Dino memutar mata malas.

Anjerr ni anak kenapa sii? Heran gue di ajak becanda susah amat, kalo bukan sahabat udah gue bawa ke RSJ lo Niel! -batin Dino kesal.

"By the way gue sama Dino duluan ya bi, selamat melepas kerinduan," ucap Daniel sambil berbalik arah, "Yuk No, cabut." mendengar itu Dino hanya mendengus kesal.

Setelah kepergian sepupu dan sahabatnya itu, Abi pun melirik kekasihnya yang sejak tadi terdiam.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Abi menyadarkan Arin yang terus melamun.

"Ngg-nggak kok Bi, aku gak apa-apa yuk masuk."

"Ulah kitu atuh, ngomong aya naon sayang?" (jangan gitu, ngomong ada apa sayang?) logat sunda yang Abi keluarkan membuat Arin mendengus kesal, karena dia tidak tau apa artinya.

"Ihh kamu berhenti pake bahasa sunda coba kalau di Jakarta, aku gak ngerti," ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hehe keceplosan, di rumah Daniel aja aku sampe tahan biar gak ngomong bahasa sunda yah diganti jadi gue-lo."

"Hmm udah yuk masuk, mau sampe kapan disini?"

"iya sayangnya aku, eh tapi gak mau dikisseu dulu?"

"Abi otakmu ya!" Abi hanya terkekeh dan mereka pun masuk ke cafe.

Mereka berpacaran sudah hampir 6 bulan lamanya. Ya, mereka LDR an semenjak Arin sendiri pergi ke Jakarta dan saat mengetahui Abi, kekasihnya itu akan liburan ia pun menyuruhnya untuk ke Jakarta agar bisa melepas rindunya.

***

Saat ini Daniel dan Dino sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam. Ya, mereka mengganti tempat tujuannya yang semula di cafe di ganti ke restoran.

"Niel, sering gini dong traktir gue, lo kan kaya jadi jangan pelit sama sahabat sendiri." Daniel yang mendengarnya hanya memutarkan mata malas.

"Elahh maunya gratisan aja lo, lo juga kaya tapi jarang traktir gue," balas Daniel yang membuat Dino hanya menyengir.

Namun atensi Daniel terhenti ketika dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang dia kenal dengan wanita paruh baya yang mungkin ibunya?

"Kok gue ketemu dia mulu ya?" batin Daniel dengan arah pandang ke gadis itu.

AMANDANIEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang