Saat ini Daniel dan Amanda sedang berada di taman belakang sekolah. Daniel terus memeluk kekasihnya itu dan memikirkan kejadian beberapa menit lalu yang sedikit saja terlambat, mungkin Amanda sudah ditampar oleh Mawar.
Mawar memang keras kepala, ia tidak bisa berhenti untuk menganggu hubungan Daniel dengan Amanda. Kenapa ada cewek yang seperti Mawar? Kebanyakan yang mengagumi Daniel hanya bisa memandangnya dari jauh seperti Amanda, tapi justru takdir yang membuat Daniel luluh kepada Amanda.
"Manda, lo baik-baik aja kan? Beneran?" tanya Daniel sambil melepaskan pelukannya.
"Iya kak, aku baik-baik aja. Oh ya, Kak Daniel kok bisa tau aku--"
"Agatha yang kasih tau gue, Man," potong Daniel dan Amanda yang mendengar itu hanya mengangguk paham.
"Manda, gue mohon sama lo, terus percaya sama gue dan jangan percaya sama perkataan orang lain hm," ucap Daniel sambil memegang bahu Amanda.
"Aku sayang kamu. Hari ini, besok dan selamanya," lanjut Daniel yang membuat Amanda tersenyum simpul dan sedikit terkejut karena untuk pertama kalinya Daniel mengatakan aku-kamu kepadanya.
"Aku juga sayang kamu. Hari ini, besok dan selamanya," balas Amanda dengan senyuman manisnya dan langsung memeluk Daniel. Ia sangat bahagia karena orang yang selama ini ia suka benar-benar membalas perasaannya.
Tanpa mereka sadari, sejak tadi seseorang memperhatikan mereka dari jarak jauh.
"Sekarang, udah ada yang ngejaga lo selain gue, da. Gue yakin Daniel bisa ngejaga lo lebih baik dari gue. Sedikit demi sedikit gue udah ngubur perasaan ini, dan gue yakin gue bisa ngubur semuanya," ucapnya pelan kemudian berbalik, namun ia terkejut ketika mendapati seseorang di belakangnya. Apa mungkin ia mendengar semuanya?
"Jadi, Kak Daffa?" katanya sedikit terkejut. Ya, orang itu adalah Daffa.
"Agatha? Lo denger semuanya?" balas Daffa yang sama-sama terkejut, yang dilihat Daffa adalah Agatha. Daffa takut jika Agatha mengetahui semuanya, itu akan menyakiti perasaannya.
"Iya Kak, gue denger semuanya."
"Lo, tenang aja sedikit demi sedikit, gue udah ngubur perasaan gue ke Amanda."
"Rasa gak bisa dipaksakan Kak, gue tau cinta lo emang buat Amanda jadi mau lo kubur atau ngga, perasaan lo tetep sama. Sama seperti gue yang mencoba ngubur perasaan ini tapi gak bisa, malah perasaan ini semakin kuat."
Agatha sendiri tidak menyangka, jika cowok yang disukainya ternyata menyukai sahabatnya sendiri. Agatha sendiri bingung, kenapa harus Amanda? Kenapa harus sahabatnya?
"Tapi gue bisa ngubur perasaan ini. Gue udah merelakan Amanda buat Daniel, Tha. Karena sebagian perasaan cinta ini udah jatuh ke orang lain yaitu lo!"
DEG!
"Maksud Kakak?" Agatha masih tidak percaya, apakah ini mimpi? Sungguh ini diluar ekspetasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMANDANIEL [TERBIT]
Ficção AdolescenteSetiap nama pasti memiliki arti yang indah bukan? Tapi bagaimana jika kita diperlakukan tidak seindah arti nama itu? Sama halnya dengan gadis manis bernama Amanda Rafania. Sejak kecil, gadis itu sudah sering ditinggal oleh kedua orang tuanya dan dia...