Chapter 08

10.7K 807 280
                                    

Amanda POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda POV

Gue mau melangkahkan kaki gue masuk ke dalam rumah tapi terhenti ketika gue mendengar suara orang teriak dari dalam rumah gue, sepertinya gue tau siapa orangnya.

"Dimana kamu menyembunyikan anak saya?!" teriaknya yang gue yakin itu suara Papa gue.

Gue masih terdiam mendengarkan semua omongan Papa dari balik pintu tanpa berniat masuk sekalipun.

"Maaf tuan, tapi anak anda belum datang sepertinya masih di perjalanan," balas yang gue yakini Bunda gue.

"Sepertinya kamu seenaknya ya tinggal di rumah ini, saya sudah titipkan anak saya buat dijaga sama kamu bukan dibiarkan keluyuran sampe belum pulang jam berapa ini? Mau maghrib!" bentak Papa gue ke Bunda gue.

Sebenarnya gue udah gak tenang mendengar Bunda dibentak sama Papa gue tapi gue harus tahan.

"Ingat! Kamu hanya pembantu di rumah ini! Jangan seenaknya seperti ratu di rumah ini!" teriak Papa lagi yang buat gue udah geram banget dan dengan amarah, gue masuk ke dalam Rumah.

"PAPA UDAH CUKUP!" teriak gue dan langsung meluk Bunda gue yang kuat untuk tidak menangis.

"Habis kemana aja kamu? Mau maghrib baru pulang? Apa selama Papa pergi kamu selalu pulang jam segini?" tanya Papa dingin dan gue langsung melepaskan pelukan gue ke Bunda lalu beralih menatap Papa.

"Papa kenapa sih? Manda tuh udah besar pa, Manda bisa jaga diri lagian jarang juga Manda pulang jam segini soalnya tadi ada urusan di sekolah," balas gue ketus lagian papa gimana sih? Setelah 1 bulan pergi, datang ke rumah cuma marah-marah.

"Kamu pulang sama siapa? Pacar kamu? Papa gak mau kamu punya pacar karena Papa udah jodohin kamu sama anak teman Papa, kamu akan menikah setelah lulus kuliah nanti. Papa gak butuh penolakan!"

Tuhkan ini lagi! Kalau pulang ke Rumah selalu bahas ini! Di chat juga sama aja!

"Papa apa-apaan si?! Manda udah bilang berkali-kali gak mau dijodohin segala Pa! Manda pengen bahagia sama pilihan Manda sendiri! Lagian kenapa Papa ikut campur di kehidupan Manda? Kemana Papa sama Mama selama ini? Kemana?!" Amanda pun menghela napas.

"Disaat Manda butuh kasih sayang, Papa sama Mama gak kasij itu ke Manda! Terus Papa datang ke Rumah sebulan sekali cuma buat ngambil berkas baru? Dan bicarain perjodohan terus?! Mama? Apalagi Mama yang gak pernah kesini, sebenernya kalian tuh sayang anak atau pekerjaan sih?!" lanjut gue sambil terus ngehapus air mata yang mengalir di mata gue, karena gue gak mau terdengar isakan yang keluar.

"Lancang banget ya kamu sama Papa! Ini juga demi kamu Manda! Papa sama Mama kerja juga demi kamu! Papa sampe beliin kamu mobil yang harganya berjuta-juta demi kamu! Kamu, Papa sekolahin di Sekolah ternama demi kamu! Apa yang kurang?!"

"Jelas kurang pa! Manda tuh gak butuh harta atau apapun! Manda cuma butuh kasih sayang dari orang tua kandung Manda sendiri gak lebih!"

"Papa kan sudah membelikan semua fasilitas yang kamu butuhkan, kamu gak kekurangan apapun Manda! Pokoknya turutin kata Papa!"

AMANDANIEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang