[2] Tantangan dan taruhan

148 50 173
                                    

"JADI FIRST KISS LO!"

teriakan yang terlontar dari peserta MOS itu tentu membuat Adinda diselimuti berbagai macam perasaan. Terkejut, kebingungan, kesal dan juga malu dirasakan oleh Adinda saat ini.

"Adinda" panggil Kris. Kris memberikan kode agar Adinda menghiraukan apa yang dikatakan peserta MOS tersebut dan kembali melanjutkan tugasnya.

"SIAPA NAMA LO?" tapi tentu Adinda tidak akan menuruti Kris.

"SIAPA NAMA LO?" ulang Adinda.

"Nama gue Arjuna Kingxton" jawab laki-laki tersebut.

"Arjuna Kingxton? Apa gue kenal sama bocil ini yah?" batin Adinda bertanya-tanya.

"Lo bisa panggil gue dengan panggilan SAYANG, berhubung gue yang bakalan jadi MASA DEPAN lo nanti" Arjuna mulai kembali berbicara dan tentunya kali ini apa yang dibicarakan berhasil mendapat sorakan heboh dari semua orang.

"Najis banget!" cibir Adinda pelan. Adinda tidak pernah menyangka bahwa spesies seperti Likze ada juga didunia ini, bahkan sialnya telah ada disekitarannya.

"HAY JODOH GUE!" kali ini Arjuna menyapa Adinda dengan teriakan. Semua orang kembali heboh, sedangkan Adinda menahan umpatannya mengingat jabatannya saat ini.

"JANGAN TERLALU BANYAK HALU DEK! GAK BAIK UNTUK KESEHATAN!" Adinda mencoba bersikap tenang.

"MARI KITA LANJ-"

"Jadi gimana? Lo setuju?" Arjuna memotong perkataan Adinda.

"MOHON MAAF YA DEK! KITA MAU MUL-"

"Kenapa? Lo takut?" Arjuna kembali memotong perkataan Adinda.

"GUE GAK TAKUT"

"Lo takut"

"GUE GAK TAKUT"

"Menurut gue sih lo takut"

"GAK"

"Yakin?"

"YAKIN"

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita berdua bikin perjanjian? Gue akan ambil first kiss lo, kalau gue berhasil jadi peserta MOS terbaik. Bagaimana? Setuju?"

Mendengar tawaran luar biasa yang dilontarkan Arjuna berhasil membuat Adinda terdiam. Adinda diam, dikarenakan sangat heran dengan apa yang tengah terjadi saat ini.

"DING DONG JANGAN TAKUT!" teriak Indi dari kejauhan.

"YAPS! LO GAK BOLEH KALAH SAMA BOCIL!" kali ini Alisma ikut berteriak. Para sahabatnya dan bahkan seluruh peserta MOS meneriakan dukungan agar Adinda bisa berani melawan Arjuna.

"Kenapa jadi kayak gini sih?" batin Adinda.

"Lo takut?" Arjuna kembali bertanya. Kali ini dengan nada suara meremehkan yang terdengar begitu menyebalkan bagi Adinda.

"GUE GAK TAKUT!"

"Jadi bagaimana? Setuju?"

"SETUJU"

"Deal?"

"DEAL"

Mendengar persetujuan Adinda berhasil membuat teriakan sorakan kembali muncul. Semua orang bersorak penuh semangat sebagai bentuk dukungan.

"Shit! Kenapa gue ngeladenin si bocil sih?" batin Adinda merasa begitu menyesal. Beban pekerjaannya semakin besar sekarang.

"Lo bego?" Kris bertanya dengan raut wajah kesalnya.

"Gue bego banget" dan Adinda hanya bisa membenarkan.

"Seharusnya lo gak ngeladenin hal kek gin-"

"Terlanjur" potong Adinda dengan wajah cemberut. 

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang