[35] Adu jontos

24 10 1
                                    

Ting!

Ting!

Ting!

[Bontet]

Lo dimana?

Ke lapangan sekarang!

Likze lagi adu jontos disana

"ADINDA!" teriakan Yulin membuat Adinda yang baru saja keluar dari bilik toilet berbalik dan menatap Yulin dengan tatapan kebingungan.

"Kenapa? Lo ngeliat kembaran lo disini?" tanya Adinda sambil mencuci tangannya di wastafel toilet. Yulin tentu kebingungan.

"Kembaran?"

"Yaps"

"Siapa kembaran gue?"

"Setan" Adinda menjawab dengan seadanya, berbeda dengan Yulin yang sibuk menghentak-hentakkan kakinya sebal.

"Nahkan. Lo mulai kesambet kembaran lo" komentar Adinda.

"Enak aja lo. Gue yang cantik kek Jeon Somi mala-"

"Dih halu!"

"Yakan gue emang cakep kek Jeon Somi"

"Yayaya"

"Eh. Ada pesan dari bontet. Katanya Likze lagi adu jontos dilapangan sekarang" Yulin mengembalikan handphone milik Adinda.

"Lapangan mana?" tanya Adinda.

"Gue gak tau. Soalnya disitu bontet gak nulis dilapangan mana" jawab Yulin. Adinda mengangguk, lalu segera menghubungi nomor salah satu sahabatnya itu.

"Bontet itu siapa?" ternyata Yulin penasaran siapa sosok bontet dikontak handphone Adinda.

"Juju"

Adinda menunggu Juju untuk mengangkat panggilannya, tapi Juju tidak kunjung mengangkat panggilannya.

"Ayo keluar!" ajak Adinda. Yulin pun mengangguk, lalu keduanya berjalan keluar bersamaan dari dalam toilet.

"Btw. Nama kontak gue dihandphone lo apaan?" tanya Yulin kembali penasaran.

"Kepo"

"Haruslah! Sahabat lo aja dinamain kek gitu, pasti nama kontak gue lebih aneh lagi mah"

"Pemikiran lo em-"

"Jadi nama kontak gue apaan?" Yulin tetap penasaran.

"Bule kesasar"

"Nahkan dugaan gue bener"

"Lo kan emang bule kesasar"

"Lo juga mukanya bule. Lagipula kenapa gak sekalian tulis Jeon Somi aja sih?" sunggut Yulin.

"Handphone gue, bukan handphone lo!" balas Adinda. Yulin hanya bisa cemberut sekarang.

"Kita gak ke lapangan ni?" Yulin kembali bertanya, lantaran saat ini mereka berjalan kembali ke arah kelas, bukannya lapangan.

"Gak"

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Lo gak mau ngelerai adu jontos sahabat lo?"

"Dia gak bakalan suka, kalau gue ikut campur"

Saat Adinda dan Yulin berhasil sampai dikelas, suasana kelas begitu sunyi, karena semua orang sudah pergi ke lapangan untuk menonton adu jontos antara Likze dan Keisha.

"Pergi nonton sana! Gue tau ka...." belum selesai Adinda berbicara, Yulin sudah berlari pergi meninggalkannya sendirian dikelas.

"Kampret emang!"

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang