[40] END

56 12 13
                                    

8 tahun kemudian

"Kok kamu gak bisa datang sih? Mana mendadak kayak gini lagi!" Adinda merasa sangat kesal. Saking kesalnya Adinda sudah meremas gaun yang tengah dia gunakan saat ini.

"Maaf sayang. Ini meeting yang sangat penting banget buat perusahaan aku" Arjuna memberikan alasan.

"TAPI HARI INI PERNIKAHAN KAKAK LO! LO LEBIH MENTINGIN PEKERJAAN DARIPADA PERNIKAHAN MEREKA?!" teriak Adinda emosi.

Adinda tidak mempedulikan semua orang yang tengah menatapnya saat ini. Bagaimana Adinda tidak emosi, Arjuna mendadak hilang padahal sebentar lagi mereka akan masuk mengantarkan Indi dan juga Gabriel menuju altar pernikahan.

"Maaf sayang" hanya itu yang mampu Arjuna katakan.

"Lo udah tau guekan? Gue kalau ngomongnya udah pakai lo-gue, itu berarti lo dalam masalah yang sangat besar sekarang-tut" Adinda segera mematikan panggilan telfonnya itu. Arjuna sungguh membuat darah tinggi.

"ARJUNA GAK DATANG?" teriak Gabriel dari barisan paling belakang. Adinda hanya mengangguk.

"PARAH BANGET IH! KAN HARI INI PERNIKAHAN KEMBARANNYA SENDIRI" teriak Indi kali ini.

"Calon-calon gak baik itu mah. Jangan lupa baku hantam habis ini!" hasut Alisma. Adinda membalikkan badannya menatap Alisma dengan tatapan kesal.

"Apa?" tanya Alisma santai.

"Kamu ini! Jangan suka ngehasut ajaran buruk!" tegur Sakti. Alisma hanya bisa cemberut sekarang. Kalian masih ingat Sakti? Bodyguard ini kini telah menjadi suami sah Alisma sekarang.

"Kok kamu bela-"

"Dengerin omongan suami! Daripada diusir nanti" potong Adinda. Alisma hanya bisa kembali cemberut.

"Serasa jomblo yah, kak Din?" ejek Eve yang kini tertawa terbahak-bahak bersama Christopher. Kalian masih ingat Christopher? Sahabat Adinda itu kini telah menjadi tunangan Eve.

"Mentang-mentang udah tunangan!" sinis Adinda.

"Makanya cari tunangan itu yang otaknya jangan miring kay-"

"Lo cari masalah hah?" potong Adinda dengan tatapan tajam saat Christopher ikut mengejeknya. Rasanya Adinda ingin menendang wajah sahabatnya itu.

"Sudah-sudah. Jangan ejek Adinda mulu!" lerai Juju.

"Mungkin pekerjaan ini memang sangat penting" tambah Junial menenangkan.

"Gak itu mah. Arjuna hanya gak mau jalan bareng manusia pemarah" celetuk Kris.

"Ih! Sayang pintar banget!" puji Likze.

"Berani yah lo! Dasar bucin!" kesal Adinda kepada Kris yang semakin menyebalkan, setelah bersama dengan Likze.

"Jangan nangis astaga! Nanti tambah jelek" larang Mantha yang sudah dipastikan merupakan sebuah ejekan. 

"Kamu jangan ikutan!" tegur Samuel, tunangan Mantha. Mantha hanya bisa menampilkan cengirannya.

"Tuh dengerin! Jangan ejek orang yang lebih cantik daripada lo! Malu tau!" itu nasihat Uthy kepada Mantha.

"Kamu juga!" dan tentu langsung mendapat teguran dari Alex, suaminya.

"MUNDUR-MUNDUR!" teriak Mille. Dengan terpaksa Adinda berjalan ke barisan belakang mendekati pasangan pengantin.

"Mohon bersabar ini ujian!" nasihat Dare yang menjadi pasangan Mille. Adinda hanya mengangguk mengiyakan, walaupun didalam hatinya tidak bisa bersabar.

"SEMUANYA TOLONG FOKUS KE DEPAN, KARENA TIGA MENIT LAGI KITA AKAN MASUK KE DALAM GEDUNG!" teriak tante Emily. Tante Emily merupakan WO terpercaya dari keluarga Kingxton.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang