[20] Back to Indonesia

83 46 203
                                    

Padahal baru beberapa hari pergi ke Kanada, tapi Adinda sudah merindukan sekolahnya. Namun yang membuat Adinda rindu bukan teman-teman sekelas, guru apalagi pelajaran, melainkan deretan adik-adik kelas yang menggemaskannya tidak bisa dikontrol lagi. Adinda rindu akan hal itu.

"Gak ada yang berubah yah?" tanya Indi sambil berputar-putar menunjuk ke segala sisi sekolah.

"Jangan ogeb please! Emangnya kita ke Kanada udah bertahun-tahun apa?" balas Mille sadis. Indi hanya mampu mengelus dadanya.

"Lo tumben gak terlambat!" komentar Uthy yang tentu saja ditujukan kepada Mantha.

"Gue udah bertobat sekarang. Akhirnya pencerahan yang selama ini diberikan Samuel perlahan masuk juga dalam hati gue" balas Mantha mendramatisir berhasil mendapat sorakan hura. Berbeda dengan Adinda yang merasa bersyukur, melihat perubahan positif yang dibuat Samuel dapat diikuti Mantha sekarang.

"Sampai ketemu pas istirahat!" pamit Juju sambil menarik tangan Adinda.

"BYE!" teriak para sahabatnya yang mulai masuk ke dalam kelas XII IPA 1, kecuali Adinda dan Juju yang masih berjalan menuju kelas masing-masing.

"See you jam istirahat!" Juju terus melangkahkan kakinya menuju kelas XII IPA 3.

"Bye!"

"WOY IBU KETOS DATANG!" teriakan Herdy membuat Adinda terkejut, apalagi setelah melihat sambutan heboh dari semua teman sekelasnya.

"Kenapa gue punya firasat buruk ngeliat kalian semua kayak gini hah?" tanya Adinda sambil berjalan ke tempat duduknya dan tentu semua orang mengikutinya.

"Kenapa?" tanya Adinda saat baru saja mendaratkan bokongnya untuk duduk. Keberadaan teman-teman sekelasnya membuat Adinda merasakan firasat buruk.

"OLEH-OLEH DARI KANADA MANA?" dan ternyata firasat buruk Adinda benar adanya. Sambutan yang diberikan oleh teman-temannya hanya topeng untuk mendapatkan oleh-oleh. Sungguh jahat!

"Oleh-oleh mana?" tanya Herdy tidak sabaran.

"Gak ada oleh-oleh" jawab Adinda cepat dan tentu mendapat protesan dimana-mana.

"Lo jahat banget sama kita, padahal kitakan udah nungguin lo pulang dari Kanada" protes Yulin.

"Nungguin gue atau oleh-oleh dari gue?" tanya Adinda.

"OLEH-OLEH LAH" jawab semua serempak. Mereka semua sungguh jahat bukan?

"Tapi kasihan banget, karena gak bisa nonton konser EXO" apalagi ditambah ejekkan dari Putri yang berhasil menonton konser EXO.

"Gila Din! Kita semua nonton dan terpukau sama EXO. Sehun cakep banget dah!" tambah Juanita.

"Itu suami gue dan tolong jangan dibahas dong! Hati gue masih sakit dengernya" Adinda tidak kuat kalau harus mengingat bahwa dirinya tidak sempat menonton konser EXO.

"ADINDA!" teriak Dina membuat semua orang kebingungan, terutama Adinda.

"Apa?"

"Lo foto sama suami gue yah?"

"Hah?"

"Lo foto sama suami gue"

"Siapa?"

"Cameron Alexander Dallas" dan ternyata suami yang dimaksud Dina adalah Cameron.

"CAMERON ALEXANDER DALLAS?" yang lain mulai heboh.

"Gue emang ada foto sama Cameron. Tapi darimana lo tau? Guekan belum sempat update di instagram" jelas Adinda. kebingungan.

"Cameron baru saja update foto sama lo di instagramnya" apa yang dikatakan Dina tentu  membuat Adinda shock. Adinda segera mengambil alih handphone Dina untuk mengecek kebenarannya.

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang