[24] Berubah

61 34 103
                                    

Hari jumat bagi seluruh murid di Indonesia pastinya merupakan hari terbaik, karena akan pulang lebih awal daripada biasanya. Adinda juga merasakan hal yang sama, dikarenakan dirinya akhirnya bisa movie marathon series High & Low favoritnya.

"Arjuna?" Adinda terkejut dan juga senang melihat Arjuna yang telah kembali masuk ke sekolah.

Tanpa menunggu lama, Adinda pun segera bergegas berjalan menghampiri Arjuna yang sedang berdiri dilorong laboratorium sendirian.

"Arjuna" Adinda mencoba memanggil, namun Arjuna hanya diam seolah sedang memikirkan sesuatu yang besar, sehingga tidak menyadari panggilannya.

"Arjuna Kingxton" sekali lagi Adinda mencoba, namun hasilnya tetap sama. Oleh sebab itulah, Adinda memilih tetap berdiri disamping Arjuna hingga dirinya akhirnya tersadar.

"Eh?" Arjuna akhirnya sadar dengan kehadiran Adinda. Arjuna tampak terkejut, sedangkan Adinda memberikan senyum bahagianya.

"Akhirnya kamu masuk juga"

"Iya"

"Kamu lagi mikirin apa sih sampai gak sadar dengan kehadiran aku? Ada masalah?"

"Lo udah daritadi disini?" pertanyaan balik Arjuna membuat Adinda terdiam beberapa saat, dikarenakan dirinya terkejut mendengar Arjuna menggunakan panggilan lo-gue.

"Arjuna. Kamu ada masalah apa? Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita ke ak-"

"Gue balik ke kelas dulu!" tanpa menunggu balasan, Arjuna segera berjalan meninggalkan Adinda yang masih berdiri menatap kepergiaannya. 

"Kenapa kamu berubah?" Adinda hanya bisa menahan kesedihannya sekarang.

A & A

"Gak niat balik ke kelas lo hah?" tanya Mille kepada Adinda yang saat ini sedang bolos di kelas XII MIA 1. Adinda hanya menggeleng, sedangkan Indi langsung menyenggol lengan Mille.

"Apaan senggol-senggol gue? Lo kira kita lagi nonton Dahsyat apa sampai harus senggol-senggolan?!" ketus Mille dan dengan senang hati Indi langsung menarik rambut Mille. Adinda yang melihat kejadian ini memilih untuk menidurkan kepalanya diatas meja milik Indi dan Mille.

"Sakit bangsat!" kesal Mille. Indi pun melepas tarikannya.

"Ding Dong itu lagi sedih"

"Lah terus?"

"Lo tega ngusir dia dari sini, padahal dia lagi sedih?"

"Bodo amat!" Indi mendengus kesal, lalu menatap Adinda.

"Adinda Juletin! Jujur sama gue, lo itu kenapa!" perintah Indi. Adinda masih memilih untuk diam.

"Mampus dicuekkin!" ejek Mille.

"Kenapa sih lo? Ada masalah? Cerita sini sama gue! Cerita!" Indi menghiraukan ejekkan Mille. Dirinya lebih memilih untuk mendapatkan jawaban dari Adinda.

"Indi" panggil Adinda sambil menegakkan badannya. Indi tersenyum lebar sekarang.

"Ya?"

"Jangan bacot bisa?" senyuman Indi langsung hilang mendengar permintaan Adinda.

"Sakit!" hanya itu yang bisa dikatakan Indi sekarang dan tak lupa kedua tangannya berada didada sekarang, namun tidak dipedulikan oleh Adinda maupun Mille.

"Balik gih ke kelas lo!" Mille kembali mengusir.

"Yang lain kemana?" tanya Adinda mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan keberadaan para sahabatnya yang lain.

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang