[11] Kencan

84 44 175
                                    

Hari ini hari sabtu dan itu berarti hari ini adalah hari dimana Adinda akan kencan bersama Arjuna. Jika sudah begini, kalian pasti sudah taukan apa jawaban Adinda tentang ajakan Arjuna waktu itu?

"Bentar gue harus pakai baju apaan?" sedari tadi Adinda terus saja mengulangi pertanyaan yang sama. Tangannya sibuk bergerak mencari pakaian apa yang cocok digunakan untuk pergi berkencan bersama Arjuna sebentar malam.

"Tunggu! Gue kok jadi seperti ini?" Adinda merasa lucu pada dirinya sendiri. Tentu saja ini terasa lucu, jika mengingat pertemuan pertama denhan Arjuna yang sungguh menguras emosi, namun lihatlah sekarang, bagaimana antuasiasnya Adinda untuk pergi berkencan bersama Arjuna.

"Apa gue minta bantuan anak-anak setan untuk masalah ini?" Adinda berinisiatif untuk meminta bantuan para sahabatnya.

"BIG NO! Bisa-bisa gue dijadiin bahan bully-an seminggu ke depan" namun tentu saja, Adinda harus segera menghilangkan niatnya itu.


Drt drt drt

Getaran handphone membuat Adinda segera mengambil handphonenya. Ternyata ada sebuah panggilan masuk.

Pencabut nyawa calling....

"Mama?" Adinda merasa kebingungan, namun segera mengangkat panggilan dari mamanya tersebut.

"Halo ma" sapa Adinda.

"Halo sayang. Apa kabar kamu disana?"

"Baik-baik aja. Mama gimana kabarnya?"

"Mama baik juga. Mama tuh khawatir sama keadaan kamu sekarang, apalagi dengan kenyataan bahwa kamu sendirian tanpa ada bik Surti" Adinda mengerti bahwa mamanya mengkhawatirkan dirinya yang kini tinggal sendirian dirumah.

"Adinda gak papa kok, ma. Tenang saja!" tentu saja, Adinda harus berusaha menyakinkan mamanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Mama percayakan sama Adinda?"

"Baiklah. Mama percaya sama kamu"

"Syukurlah, kalau mama percaya. Eh, tapi kok tumben mama nelfon, biasanya juga gak pernah mau nelfon. Jadi ada apa mamaku?"

"Mama kangen sama kamu"

"Dan?" Adinda yakin ada alasan lain yang akan dikatakan mamanya.

"Dan mama juga mau ingetin tentang pernikahan kakak kamu" dan memang benar dugaan Adinda, mamanya pasti akan selalu mengingatkan tentang pernikahan kakaknya akhir pekan nanti.

"Tenang saja. Adinda selalu ingat tentang pernikahan mak lampir kok"

"Jangan manggil kakak kamu dengan sebutan kayak gitu!"

"Iyaiya. Istrinya Shawn Mendes mah hanya bisa diam"

"Dasar tukang ngawur!"

"Harus mengaminkan loh ma. Mama gak mau punya anak mantu seperti Shawn?"

"Gak"

"Kenapa?"

"Mama kasihan, nanti Shawn menderita kalau berakhir sama kamu"

"Sungguh terlalu!"

"Oh iya, gimana sama anak gang kamu? Mereka bisakan?"

"Tentu saja, mereka bisa. Mereka juga kan lebih memilih pergi ke Kanada daripada harus masuk sekolah"

"Dasar! Oh iya, bagaimana dengan Arjuna, dia bisa juga kan?"

"Mama kok tau Arjuna?" tentu saja, Adinda harus menanyakan hal ini.

A & A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang