"HAY SEMUANYA! SI KEMBAR YANG CANTIK JELITA INI SUDAH DATANG KEMBALI!" teriakan Indi menarik perhatian semua orang direstauran, terutama para sahabatnya yang sedang sibuk makannya. Adinda yang berada dibelakang Indi hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"ATTE...." perkataan Indi menggantung. Indi menatap ke arah Adinda.
"Apa?"
"Atte apa tadi?"
"Attention"
"ATTENTION PLEASE! SAYA LAURENSIA INRI YANG CANTIK DAN IMUT, PLUS TIRUS INI TELAH HADIR KEMBALI UNTUK BERGABUNG BERSAMA KALIAN!" teriakan itu kembali menarik perhatian semua pengunjung.
"Mendingan lo berdua duduk deh!" perintah Uthy mulai merasa malu. Adinda segera duduk.
"Gue gak bakalan duduk, sebelum Ding Dong ngomong kayak gue tadi!" sedangkan Indi menolak.
"Udahlah. Biarin aja dia!" usul Mille yang malas dengan tingkah Indi. Yang lain mengangguk setuju.
"Makanan disini enak gak?" Adinda bertanya, berhubung saat ini sudah merasa sangat lapar.
"Lihat aja makannya Eve!" jawaban ambigu diberikan Likze, sehingga membuat Adinda kebingungan.
"Maksud lo apa?"
"Eve makannya banyak atau kagak?"
"Banyak"
"Trus sekarang makanannya habis kagak?"
"Habis"
"Kalau begitu, sudah dipastikan makanan disini enak" dan inilah penjelasan Likze.
"Kok nama gue yang disebut?" tapi tentunya mendapatkan protes dari Eve.
"Lah terus? Masa gue? Lo gak lihat gue makannya apa?"
"Salad"
"Yaps! That's right! Dari makanan gue aja gak bisa dijelaskan bahwa gue gak bisa dijadiin contoh rakus seperti lo"
"Anjir! Gak masuk akal banget penjelasan lo dengan bawa-bawa nama gu-"
"Sts! Iyain aja apapun yang dikatakan cewek cantik"
"Gue lebih cantik daripada lo"
"Nah! Gue yang lebih cantik"
"Gue"
"Gue"
"GUE"
"GUE"
"Berantem aja lo berdua! Adu jontos! Baku hantam!" usul Alisma.
"Eh eh! Jangan berantem dulu lah! Gue masih berdiri disini!" kesal Indi yang hampir dilupakan.
"Duduk aja lo! Gak usah bikin gerakan tambahan!" perintah Juju.
"Gue gak bakalan duduk, sebelum Ding Dong ngomong kay-"
"Din. Mendingan lo ngomong kek dia tadi deh! Gue gak bisa ngeliat ada orang aneh terus berdiri kek dia" perintah Mantha.
"Gue Adinda Juletin yang cantik dan imut plus tembem ini sudah bergabung bersama kalian" akhirnya Adinda mengucapkan kalimat yang diinginkan oleh Indi. Indi yang mendengarnya langsung duduk dengan senyuman lebar.
"Bahagia amat!" sindir Mille. Indi mengangguk mengiyakan bahwa dirinya sedang bahagia.
"Gue bahagia bukan hanya karena tadi"
"Bukan hanya karena hal tadi?"
"Yaps"
"Trus karena apa lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A [END]
Teen FictionAdinda dan Arjuna, nama yang cukup cocok jika harus menjadi pasangan bukan? Tapi tentu hal ini tidak akan disukai oleh pemilik nama Adinda. Dia tidak suka dengan peserta MOS bernama Arjuna yang dengan sok berani menantang dirinya dipertemuan pertama...