"Ngapain lo semua ada disini?" Adinda langsung saja bertanya saat berhasil menemukan keberadaan para sahabatnya yang tengah bersantai di rooftop dan malah tidak mengikuti jam pelajaran dikelas. Adinda memijit kepalanya yang pusing melihat tingkah laku para sahabatnya.
"Gak ada pelajaran dikelas, kak Din" Eve menjawab mewakili.
"Tapi dikelas gue ada" timpal Juju.
"Yaudah. Silakan pergi dari sini!" usir Eve yang tentu mendapat tatapan tajam dari Juju.
"Lo ngusir gue?"
"Gak kok"
"Barusan lo ngo-"
"Gak gak. Mulutku ini memang susah diajarin. Gak usah peduliin aku, kak Ju. Gak usah!" dan malah dibalas dengan jawaban mendramatisir dari Eve.
"Lo sendiri gak belajar?" kini Likze bertanya kepada Adinda.
"Gak" Adinda menjawab dengan singkat sembari berjalan mendekati pagar rooftop. Cuaca mendung, serta angin yang bertiup mulai menerpa wajah dan rambutnya. Adinda bersyukur sudah menggunakan jaket kulit hitam untuk membantu menghangatkan tubuhnya pada cuaca yang sedang tidak bersahabat hari ini.
"WOYO! WOYO! WOYO!" teriakan para sahabatnya membuat Adinda mendengus kesal mendengar keributan yang dibuat para sahabatnya. Apa para sahabatnya tidak bisa berdiam diri sehari saja?
"Kalian ribut banget astaga!" keluh Adinda.
"Lo yang baru datang mah diam aja! Kita semua yang datang duluan, lebih berhak untuk ribut disini. Mau jungkir balik, salto muka belakang, nyanyi kayak konser, dance kayak orang kesurupan atau apapun terserah kita lah. Kitakan yang datang duluan dan itu artinya ki-"
"Iyaiya. Orang sabar bakalan diam" potong Adinda pasrah, karena tidak kuat mendengar perkataan panjang lebar dari Likze. Sahabatnya yang satu itu memang sangat cerewet sedari dulu.
"Selamat siang semuanya. Kami adalah...."
"THE ANIIMS'!" teriakan yang lain melengkapi perkenalan Indi membuat Adinda mengerutkan keningnya. Adinda menduga bahwa para sahabatnya akan melakukan suatu kegiatan unfaedah sekarang.
"Yaps. Kami dari The Aniims' akan memperkenalkan diri kami masing-masing dan akan dimulai dari member yang paling tua" Indi menyenggol lengan Uthy untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.
"Kenapa dari yang paling tua sih? Gue ngerasa tua beneran nih!" protes Uthy tidak terima. Mantha memberikan tatapan mengejek.
"Kalau tua, mah tua aja"
"Jangan nyari ribut lo! Kalau lo masih mau ribut sama gue, gue pastiin gak bakalan main sama lo lagi. Biar lo tau rasa nanti!"
"Gue gak takut sekarang. Guekan masih punya banyak teman yang bisa diajak main"
"Sam-"
"Yang lebih mancung lagi" Mantha menyinggung, sedangkan Uthy merasa kesal, karena hidungnya kurang tinggi.
"THERESIA SAMAN-"
"Udah-udah! Kakak-kakak yang kukasihi gak boleh berantem. Kalian harus berbaikkan agar memberikan contoh yang baik kepada kami!" potong Eve memberikan nasehat.
"DIAM LO!" dan tentu mendapat respon yang tidak diharapkan dari Uthy dan juga Mantha.
"Dedek mah selalu salah dimata kalian!" balas Eve sambil mengelus dadanya berulang kali. Dasar drama!
"Uthy. Lanjutin perkenalan lo!" perintah Juju dan kali ini Uthy mengangguk mengiyakan.
"Nama saya Lusia Putri. Saya biasanya dipanggil Uthy atau Thy-Kerro. Kenapa saya dipanggil Thy-Kerro?" tanya Uthy.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A [END]
Teen FictionAdinda dan Arjuna, nama yang cukup cocok jika harus menjadi pasangan bukan? Tapi tentu hal ini tidak akan disukai oleh pemilik nama Adinda. Dia tidak suka dengan peserta MOS bernama Arjuna yang dengan sok berani menantang dirinya dipertemuan pertama...