Kesayangan Plaiboy

17

"Sebentar aja yank, tegak banget yang dibawah gara-gara ngelihat kamu galak," Hana pasrah biar dapet minjam mobil demi Jenni, tapi Hana tau batasannya ngak mau lebih. Sampai didetik tangan Jungkook menelusup ke paha Hana dan naik keatas lalu Hana mulai sadar, "Mas janjimu yang bakal kayak gini," protes Hana dan Jungkook berhenti.

"Yank nikah yuk, aku pingin tobat dan cuma ngenakin kamu aja. Kalau kita ngak nikah maka aku sulit tobatnya, aku ngak kuat nahan terus kayak gini. Bentar lagi aku lulus tinggal sidang aja, tahun baru kita ke Korea kenalan sama Halmoni dan Haraboji trus langsung ke Inggris kenalan sama Granpa dan Granma disana. Yank biarin aku halallin kamu ya?" pinta Jungkook dengan serius

...............

Hana cemberut lalu menunduk lesu.

"Aku belum siap buat nikah Jo, kuliahku masih satu tahunan lagi di tambah skipsi paling lambat dua tahun lagi. Belum lagi kerja, terus aku mau bahagia-in orang tua aku dulu."

"Apalagi sih, Cha. Sudah nikah masih bisa kuliah asal ngak usah hamil dulu. Ngapain kerja kalau uang aku udah nyukupin buat kamu, keluarga kamu dan anak juga cucu kita. Apalagi alasannya, aku bisa beliin apapun buat ayah dan bunda kamu juga adik kamu, biarin mama sama papa ngelamar kamu ya ke Surabaya," pinta Jungkook.

"Jo... aku belum siap," sahut Hana dan Jungkook menghela napas panjang.

Jungkook mengusap rambut Hana lembut sambil mengeluarkan napas berat.

"Terus aku gimana Cha, aku itu brengseknya susah ilang, tapi aku juga ngak mau nyakitin kamu terus menerus kayak gini. Kamu ngak pernah komplen sama aku tapi kamu suka nangis sama Jimin, ngomong sama aku Cha. Aku harus gimana?" Jungkook mulai frustasi.

Hana membuang muka dan menahan air matanya agar sebisa mungkin tidak keluar, Jungkook mengigit bibir bawahnya dan tahu jika Hana ingin menangis. Tanpa banyak bicara lagi akhirnya Jungkook memeluk Hana erat, erat sekali sambil mencium rambut Hana lama.

"Jangan dibahas lagi, aku ngak mau kita bertengkar gara-gara ini. Ok, aku akan mencoba memahami keinginannmu tapi tolong pikirkan permintaanku untuk menikah. Cha. Setelah lulus aku belum tentu menetap di Indonesia karena itu aku ingin mengikatmu agar bisa membawamu kemanapun aku pergi, aku cinta kamu Cha ... cinta banget, tolong ngerti aku," mohon Jungkook.

Hana menangis dan kali ini tidak mampu lagi membendung air matanya, apa Hana terlihat kejam atau malah sebaliknya. Hana mempererat pelukannya hingga Jungkook tersenyum kecil, Hana lalu mendongak melihat Jungkook, "Kamu ngak bisa nunggu aku sampai kelar kuliah Jo?" tanya Hana

Jungkook tersenyum lalu mengendong Hana dengan kaki yang melingkar di perut Jungkook, Hana duduk dipangkuan Jungkook dengan posisi kaki masih melingkari perut Jungkook, "Kamu memang kayak setan Cha, kerjaannya godain aku terus," ucap Jungkook

"Kok setan sih, resek!" kesal Hana

"Lha posisimu ini kan ambigu Cha, bikin punyaku makin tegang dan ngak mau lemes. Elusin Cha biar enak," rayu Jungkook tapi Hana malah ketawa dan langsung ngecup bibir Jungkook singkat.

"Gini aja ngak usah dielusin, dedek bobok dong jangan nakal ya. Ntar aku ngak kasih jatah kalau nakal," goda Hana yang bicara sambil megang milik Jungkook

"Ngak mau bobok cendiri tapi maunya di boboin sama kecayangan," Jungkook ngakak setelah ngucapin kata itu dan Hana langsung nyentil kening Jungkook.

"Udah ah ... keluar yuk Jo, ngak enak sama yang lain. Dikirain nanti kita ngapa-ngapain disini, nanti jadi bahan gosip," ucap Hana

"Bentaranlah Cha, aku masih kangen pingin meluk terus dan cium bibir kamu. Bukannya kita memang ngapa-ngapain disini sedari tadi, kancingin dulu bajumu Cha, ntar malem aku habisin kamu ya," canda Jungkook