"Malam tahun baru kita noton langsung konser k-pop di Korea, sesuai keinginanmu. Kali ini aku ngak akan ingkar Cha," ucap Jungkook"Mas makasih ... aku nonton K-pop langsung yeiiii!" teriak Hana senang
"Udah sembuh?" heran Jungkook yang melihat Hana kegirangan.
"Arhhh ... elusin lagi mas, masih sakit," rengek Hana
"Dasar manja, tapi sayangnya aku suka," ucap Jungkook sambil menoel pipi Hana
.
.
........Hana bangun dengan tergesa dan langsung menuju kamar mandi. Hari ini dia ada kelas penting. Setelah siap lalu Hana mengecup pipi Jungkook karena mau pamitan.
"Jam berapa yank," ucap Jungkook serak setelah Hana mengecup pipinya.
"Jam sembilan, aku mau ketemu pak dosen dulu sebelum masuk kelas. Kamu ngak ada kelas hari ini jadi nanti jemput ya Chi," pinta Hana.
"Pulang jam berapa? Aku antar ke kampus Cha," sahut Jungkook.
"Ngak usah Chi, kamu capek. Karena seharian kemarin ngurusin aku terus. Molor aja dulu," Hana udah lari tapi langsung ditangkap sama Jungkook.
"Mau kemana buru-buru, lagi pingin yank," ucap Jungkook sambil nyiumin leher Hana dan mepetin tubuhnya.
"Mas ... aku ada kuliah, ngak usah sange pagi-pagi ... otak kamu ngeres mulu kayak truck pasir," sahut Hana tapi Jungkook mah Jungkook memang bebel, bahkan kini dia sudah nyerang bibir Hana tanpa ampun dan baju Hana lagi-lagi berantakan. Satu injekan di kaki Jungkook membuatnya sadar dan menjauh karena kesakitan. Lalu Hana lari menghindari Jungkook.
"Sialan ... kenceng banget ini si jalu mana nyeri lagi, Hana bikin gue kebakar mulu tapi ngak mau madamin. Butuh pemadam ini gue," batin Jungkook lalu mencari ponselnya
Pagi ini Hana berangkat ke Kampus dengan tergesa-gesa dan semua ini sudah pasti gara-gara Jungkook yang tidak mau melepaskannya, padahal jadwal Kuliah pagi dan Hana tidak mau melewatinya sama sekali.
Sampai didepan Kampus lalu Hana berlari ke kelas dan sialnya rambut Hana ditarik sama seseorang hingga Hana diam dan kesakitan, "Yak bantet! Arrhh ... lo pikir rambut gue tali tambak dan seenak jidat main tarik aja, sakit bego!" teriak Hana yang kesal
"Lagian masuk kelas pake lari-larian dan ngak lihat kanan kiri, latihan lari maraton Neng? Salah tempat Non, sono dilapangan Bandara saja," ledek Jimin
"Lo kira gue mau bunuh diri, main lari di Bandara," sahut Hana
"Kirain biar ngak tersiksa langsung ngak napas," sahut Jimin asal
"Kalau gue mati, lo orang pertama yang gue cari biar mati mengikuti gue," kesal Hana
"Gue belum nikah Han, jangan terlalu kejam gitu dong, karena gue belum siap," Jimin memelas dan Hana malah mendorongnya
"Gue udah terlambat Jim, ceramahnya entar aja kalo ada waktu lagi dan ngak sibuk. Minggir orang cantik mau lewat dan yang bantet dilarang komentar," sahut Hana lari dan Jimin menunjuk dirinya sendiri menggunakan jarinya,
"Bantet dilarang komentar, sialan ... gini-gini gue yang selalu dengerin omelan lo masalah si monyet anggora itu, dasar kaleng rombeng," kesal Jimin
Bruuk ... seseorang memukul pundak Jimin, "Ngapain Jim, kayaknya lagi seneng nih? Pake acara nyanyi segala, lihat Hana ngak," tanya Jin
"Gue semosi bukan nyanyi, kalau mau cari Hana tanya sama pawangnya si monyet anggora alias buaya got. Mau ngapain nyari Hana?"
"Sewot amat Jim, pasti uang jajan berkurang ini mah, Muka lo ngak nyenengi banget jadi males jawab pertanyaan lo. Muka lo asem banget kayak Lemon busuk," ledek Jin lalu lari dan Jimin semakin kesal setelah dua orang yang ditemui Pagi ini membuat moodnya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan Plaiboy
Teen FictionJungkook Jeondra Gue emang ngak seromantis Dilan ke Milea Gue juga ngak setia kayak Romeo ke Juliet Tapi khusus buat kesayangan gue HANA AMELIA. Gue cinta mati sama elu, satu -satunya cewek yang ingin gue nikahi. Hana Amelia Pacaran maksa, udah paca...