M2H - 8

688 73 89
                                    

Ada yang masih bertahan?
Kalau ada, kalian luar biasa~~

Jujur kalau author sih udah mengumpati Jaebum dari awal ngetik sampai akhir hehehe

Dan buat yang masih sebel sama Jaebum tenang, author masih menyediakan kolom komentar untuk menghujat suami author eh maksudnya suami Jinyoung mwehehehe

Ya sudah tidak usah berlama-lama lagi
Happy reading~

*****


Jinyoung menarik nafas setelah melihat beberapa bukti yang Jackson berikan. Bukan hanya sebuah kertas maupun foto bahkan sebuah video yang memperlihatkan Jaebeom beserta anak buahnya. Ia menunduk, merasa malu akan tingkah laku suaminya yang terbilang begitu brengsek. Jinyoung masih tidak menyangka jika Jaebeom akan dengan tega melakukan itu pada Jackson. Ia merasa ini sudah benar-benar keterlaluan.

"Apa kau akan melaporkannya ke polisi?" Tanya Jinyoung sedikit ragu.

Jackson tersenyum kemudian mengusap pelan rambut Jinyoung. Ada keinginan melaporkan pria tersebut tapi Jackson masih memikirkan Jinyoung. Ia tidak mau melihat orang yang ia sayangi bersedih. Karena bagi Jackson kebahagiaan Jinyoung adalah kebahagiaannya. Ia cukup tau jika yang melakukannya adalah Jaebeom dan selebihnya menjadi urusannya nanti.

"Tidak akan"

"Kenapa?"

"Karena itu adalah kebahagiaanmu dan aku tidak mau merusaknya. Jika aku melakukan itu sama saja aku menghancurkan diriku sendiri karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga, Jie"

Jinyoung terdiam, mata bulatnya berkaca-kaca menatap Jackson yang kini tengah menatapnya teduh. Ia tidak menyangka jika rasa cinta yang di miliki pria bermarga Wang tersebut begitu besar padanya. Jackson tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. Kenapa rasanya sekarang Jinyoung menyesal menolak Jackson dulu.

"Jie, sekali lagi aku bertanya padamu. Apa kau masih ingin bersama dengan Jaebeom setelah kau mengetahui bagaimana Jaebeom yang sebenarnya?" Jackson menggenggam kedua tangan Jinyoung.

Jinyoung diam, menatap Jackson dengan tatapan yang sulit di artikan. Jackson yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.

"Baiklah, sudah jangan di bahas lagi"

Dengan memberikan senyumannya, Jackson hendak melepaskan genggaman tangannya namun di tahan oleh Jinyoung. Sontak saja Jackson menatap tidak percaya pada wanita yang ada di hadapannya kini.

"Seun, tidak semudah itu aku-- aku mencintai, Jaebeom. Aku belum memberikannya kebahagiaan. Tunggu-- tunggu sampai beberapa bulan setelah itu mungkin aku akan mengubah pikiranku"

"Apa kau yakin sanggup bertahan sampai waktunya tiba?"

Jinyoung terlihat ragu namun kemudian mengangguk tanpa keraguan. "Aku sanggup, Seun. Kau tidak perlu khawatir"

Jackson menatap Jinyoung yang kini tersenyum meyakinkannya. Jika sudah seperti ini pria itu tidak bisa berbuat apa-apa padahal ia ingin sekali mendengar perkataan sebaliknya dari mulut wanita yang masih ia cintai hingga detik ini.

"Baiklah, jika kau menyerah katakan padaku. Aku selalu menunggumu, Jinyoung"

"Seun.."

"Sudah tidak usah di bahas lagi. Kepalaku sakit Jie, aku mau tidur"

Jinyoung mengangguk kemudian menyimpan nampan bekas makan Jackson di atas nakas. Jinyoung membantu Jackson yang kini meringis nyeri hendak berbaring dan setelahnya menarik selimut hingga menutupi dada Jackson.

Man 2 Heart (JJP Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang