M2H - 12

653 75 22
                                    

Ada yang rindu? Hehe
Semoga chapter gak mengecewakan ya^^

Happy reading~


*****


Jackson terdiam, menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Tubuh atasnya yang terlihat atletis dengan enam kotak di bagian perut sama sekali tak tertutup sehelai benang pun. Ia hanya memakai celana training hitam dengan garis putih panjang dikedua sisinya. Pikirannya menerawang jauh entah kemana hingga sebuah tangan mungil yang melingkar di perutnya membuatnya terperanjat. Ia tidak menoleh, sungguh perasaan bersalah begitu menghinggapi hatinya. Bayangan Jinyoung yang sempat berlarian di pikirannya kini kembali menghampiri.

"Seun"

Dengan lembut Mark yang berada di samping dan tengah memeluk Jackson memanggil pria itu. Kepalanya ia sandarkan di bahu tegap Jackson. Mata sipitnya ikut menatap langit-langit kamar pria bermarga Wang tersebut.

"Maaf"

Satu kata dari Jackson sukses membuat Mark menoleh dan menatap wajah pria yang ada di sampingnya dengan alis mengerut.

"Maaf untuk?"

"Maaf untuk apa yang kita lakukan tadi"

Jackson bangkit membuat pelukan Mark terlepas. Mark yang bingung pun ikut bangkit menatap punggung terbuka Jackson.

"Aku harap kau bisa melupakan dan menganggap ini tidak pernah terjadi" Jackson berdiri dan mengambil Hoodie miliknya yang ada di belakang pintu. "Karena sampai kapan pun aku tidak bisa membalas perasaan mu, Mark. Aku minta maaf"

Mark menatap nanar punggung berbalut Hoodie itu keluar dari kamar dan seketika tangisnya pecah begitu saja. Ia meremat selimut yang menutupi tubuhnya hanya sebatas dada, meluapkan rasa sakitnya. Ia pikir bercinta dengan Jackson dan memberikan harta paling berharga dapat memenangkan hati pria itu namun nyatanya tidak. Mungkin harapannya selama ini terlalu tinggi terhadap pria bermarga Wang tersebut.

Wanit itu bangkit sambil sesenggukan kemudian mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Mark memakai pakaiannya kembali lalu berjalan menuju jendela yang memperlihatkan pemandangan kota Seoul yang begitu indah. Ia menghapus air matanya, meskipun sulit ia akan terus berjuang mendapatkan hati Jackson seperti tekadnya di awal saat penolakan pertama yang di lakukan pria itu. Mark mengusap lembut perutnya yang kini sudah tertutup oleh dress cantik berwarna merah muda.

"Aku tau ini mungkin tidak akan terjadi tapi aku mohon kau harus hadir dan tumbuh di dalam perut ini nak agar ayahmu tau kalau ibu benar-benar mencintainya"

*****

Minjun sampai di kediamannya tepat pada pukul tujuh malam. Ia masuk ke dalam rumah dan melihat anak, istri serta menantunya sedang makan malam. Ia hendak beranjak menuju kamarnya namun suara sang istri membuatnya terhenti.

"Yeobo, kau baru sampai?" Tanya Yenny setelah sampai di hadapan sang suami.

Minjun mengangguk kemudian berdehem sebagai jawaban membuat Yenny mendengus. Rasa lelah di tubuhnya mengajak untuk segera ia rebahkan di atas ranjang. Perjalanan dari Busan menuju Seoul terbilang lumayan lama karena jauh. Namun meski begitu ia sempat berhenti di sebuah restoran untuk beristirahat dan mengisi perutnya.

"Mau mandi dulu atau makan malam dulu? Aku sudah masakan makanan kesukaanmu"

Minjun tidak menjawab, pria paruh baya itu menatap Youngjae yang kini menatapnya namun gadis itu menunduk seketika saat sadar ia di tatap balik oleh ayah mertuanya. Minjun pun menangkap satu hal yang tidak ada di sana.

Man 2 Heart (JJP Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang