M2H - 19

291 39 1
                                    

Jinyoung memutuskan bangun dan beranjak menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhnya. Tidak terlalu lama Jinyoung selesai dan mengenakan pakaian. Setelah selesai berpakaian, Jinyoung teringat es krim dan burger yang tadi di beli Jaebeom di jalan. Ia pun memutuskan untuk turun ke bawah dan menghampiri suaminya itu. Sesampainya di bawah ia melihat seluruh anggota keluarga tengah makan malam. Jinyoung pun dengan segera menghampiri Jaebeom.

"Bum, mana sundae- ku" ucapannya terhenti saat melihat Youngjae tengah asik memakan es krim miliknya. Sementara sang pelaku menoleh dan menatap Jinyoung dengan binar polosnya.

"Maaf eonnie, sundae nya aku makan. Baby, yang menginginkannya"

Jinyoung hanya tersenyum kemudian mengangguk. Lebih baik ia mengalah, padahal ia sangat ingin sekali es krim dengan selai coklat tersebut sedari tadi.

"Tidak apa, Youngjae"

"Nanti aku belikan lagi ya setelah makan malam"

Jinyoung menggeleng, "Tidak usah, bum. Aku sudah tidak ingin"

Jinyoung beranjak kemudian duduk di samping Youngjae dan mulai mengambil nasi juga lauk yang ada di atas meja. Ia mulai makan dengan khidmat tanpa sepatah kata pun.

"Aku sudah selesai" Minjun menyimpan sumpit kemudian meneguk air putih di sampingnya.

"Jinyoung"

Jinyoung menoleh, menatap ayah mertuanya yang berada di samping Jaebeom.

"Ne, appa?"

"Appa, tunggu di luar ya. Jangan lupa pakai sweater yang tebal. Udara di luar sangat dingin" Jinyoung hendak bertanya namun Minjun sudah langsung pergi meninggalkan meja makan.

Youngjae yang sedang memakan es krimnya sontak terdiam. Gadis itu menunduk. Entah mengapa ia merasa sedih. Sementara Yenny dan Yoona lebih memilih fokus makan. Yenny ingin sekali membela Youngjae tapi ia tidak ingin menambah lagi masalah dan membuat tekanan darahnya naik.

Jaebeom menatap Jinyoung yang kembali fokus pada makanannya. Namun mata sipitnya kini melihat sosok gadis di sampingnya yang tengah menghapus air mata yang jatuh di pipinya. Ia sadar, Youngjae pasti merasa sedih karena sejak awal kedatangan sang ayah tidak pernah bisa menerimanya. Jaebeom mengusap lembut punggung Youngjae membuat gadis itu menoleh dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang"

"Hiks.. oppa"

Youngjae memeluk tubuh Jaebeom dan di balas oleh pria itu. Menangis terisak di dada bidang Jaebeom. Semenjak mengetahui ia hamil, hormon Youngjae jadi berubah-ubah dan gadis itu begitu sangat sensitif; seperti saat ini.

"It's okay. Sudah jangan menangis lagi, nanti kepala mu bisa sakit"

"Iya sayang, appa mu jangan di masukkan ke hati. Dia memang menyebalkan" saut Yenny yang tidak tega melihat Youngjae menangis.

Yoona yang sudah tidak bernafsu lagi memilih mengakhiri makannya dan minum.

"Aku selesai" ia bangkit, "Aku mau ikut dengan appa dan Jinyoung. Jie, kau sudah selesai?"

Jinyoung berhenti makan kemudian menyimpan sumpitnya. Ia pun merasakl nafsu makannya menghilang. Wanita itu mendongak menatap Yoona yang menampakan raut datarnya.

"Jinyoung, baru saja makan Noona" Jaebeom menyaut.

"A- aku su- sudah kenyang" Jinyoung meraih gelas di sampingnya kemudian meneguknya hingga tandas.

"Ayo eonnie"

Jinyoung menunduk kemudian pergi diikuti oleh Yoona di belakang. Ia merasa tidak perlu berbasa basi pada Jaebeom. Moodnya saat ini benar-benar buruk.

Man 2 Heart (JJP Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang