22.Moirae.

1.5K 45 8
                                    


22.Mencoba.

"Kita tak bisa memaksa orang untuk bertahan.maka temukanlah orang yang ingin bertahan."

****

"Ruangan atas nama nona meyla ada di lantai dua-ruang anggrek-nomor 126"

"Terimakasih sus!" dengan peluh yang membasahi tubuh Lelaki paruh baya itu terus berlari mencari ruangan yang ia tuju.

Berbagai umpatan di lontarkan dari orang-orang yang tak sengaja ditabraknya.

Langkah Anton-ayah meyla terhenti saat ia mendengar suara teriakan seseoramg yang ia kenal di dalam ruangan salah satu dokter.

"Saya engga setuju dok!"

"Tapi, ini demi keselamatan hidupnya"

"Bagaimana jika ia tahu yang sebenarnya, Dan malah tidak mau melanjutkan pengobatan ini?"

"Kita harus mencobanya terlebih dahulu nak juna. Kita tidak akan tahu hasilnya jika kita belum mencoba"

"Aargghhh sialan!"

Sepertinya Anton ketinggalan banyak sekali berita tentang masalah yang terjadi pada putrinya.

Tak lama pintu ruangan tersebut terbuka,menampakkan sosok juna yang terlihat menahan amarah.

"Juna.."

Anton memanggil juna,membuat cowok muda itu terkejut.

"Om,terimakasih sudah mau datang" kata juna lalu mengisyaratkan agar anton mengikutinya.

"Kenapa lagi dengan Meyla?" anton khawatir.sangat.apalagi ia baru tahu jika Meyla sering sekali masuk rumah sakit. Pasti gara-gara balapan liar-batin anton.

"Juna belum bisa ceritain ini semua ke om.sebaiknya om temui Meyla dulu." kata juna lalu membuka pintu sebuah ruangan VIP di depannya.di dalam ruangan tersebut hanya ada kedua adik meyla,bulan dan Boy's.

Untung saja ibu meyla sedang pulang ke rumah nenek meyla untuk istirahat.jadi,anton bisa menemui meyla sekarang.

Anton terdiam di ambang pintu,melihat kedua anak kembar berbeda jenis kelamin yang sedang menyuapi meyla buah-buahan.

"Kak mey harus sembuh,nanti kita beli motor yang baru.tapi,tasya mau yang vespa warna biru yaa!"

"Nggak! Ninja ajaaa yang warna ijo.bagusss!"

"Ih ngga! Bagusan vespa warna pink atau biru yaaa"kata tasya sambil berpikir keras "Menurut kak mey bagusan yang mana?"

Anton termenung.berbagai perasaan sedang ia rasakan saat melihat ketiga anaknya sedang berkumpul.ketiga malaikat kecilnya,darah dagingnya yang dengan tega sudah ia tinggalkan.

"Tasya jelek! Bagusan juga nin-"

"Meyla.."juna memotong ocehan nathan yang sudah menatap tajam ke arah juna dengan pipi yang menggembung.

Meyla menengok ke arah juna dan tersenyum manis.namun,senyuman itu lenyap seketika saat matanya menangkap sosok Anton ada di belakang juna.

Meyla bisa melihat dari tatapan Anton ada rasa rindu dan juga sayang yang tersampaikan.

Berusaha acuh walaupun ia tahu.meyla menatap dingin ke arah juna dan anton.

"Ngapain?" tanya meyla dengan sangat dingin.

"Meyla, Ayah-"

"saya bukan anak anda.silahkan pergi!" selak Meyla dengan nada yang di tinggikan,membuat Natasya dan Nathan terkejut lalu menjauh dari meyla merapatkan diri mereka pada Bulan.

Moiraé [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang