2.Moirae.

7.2K 232 1
                                    


2.Dia lagi.

"Memulai tak semudah mengakhiri."

****

"Meyla aretta!" seseorang itu meyla sangat mengenalinya.

"Ngapain lo di sini?"meyla sebenarnya tidak ingin bertanya namun apa buat dia harus tau apa tujuannya orang itu ada di sini.

"Seharusnya gue yang nanya gitu sama lo.kenapa lo bisa ada disini? Oh atau lo ngikutin gue supaya gue terus merasa bersalah sama lo" meyla berdecak malas lalu menatap tajam ke arah orang itu.

"udah engga penting.lo dan samua kejadian dua tahun itu cuman masa lalu!" kata meyla mencoba tidak perduli.

"Ayolah meyla aretta! Kejadian itu engga boleh lo lupain."orang itu berdiri dan mendekati meyla"kalo lo mau.kita perbaiki semua dari awal.gue yakin lo juga pasti ngerti apa yang gue omongin." sambungnya sambil menaruh kedua tangannya di bahu meyla.

"Dan perlu lo tau DARREN ALVINO NUGRAHA! harga diri yang udah di injak-injak engga bakal bisa kembali utuh walaupun lo memperbaikinya dengan banyak pengorbanan dan mengeluarkan banyak UANG semua itu sia-sia dan gue engga akan sebego dulu lagi!"cerca meyla dengan menatap tajam lelaki di depannya ini.

Jujur.meyla benci dengan situasi seperti ini,di saat dia sudah melalui tahap yang rumit untuk melupakan namun,tak tahu kenapa semua itu sia-sia karna masalalu itu kini kembali padanya dan berhasil membuat ia ingat luka di hatinya.

Dia sangat benci situasi di mana dia harus berusa menahan rasa kesal yang sudah lama ia pendam.

Menepis kedua tangan cowok itu meyla berniat untuk meninggalkan ruangan yang membuatnya gerah tersebut.

Namun,baru dua langkah tangannya di tarik oleh darren.

Kini meyla menghadap ke arah darren.wajah lelaki itu terlihat marah.

"Meyla gue sayang sama lo" orang itu mulai mengelus kepala meyla dengan sangat lembut"gue mohon kita kembali lagi kaya dulu ok?" lanjut darren dengan melembutkan suaranya juga memandang meyla dengan penuh rasa sayang.

Namun sepertinya permohonan itu sia-sia dia lakukan karna meyla sudah sangat muak dengan omongan biadabnya.

"Stop! Darren.lo sama aja jual harga diri lo kalo kaya gini" meyla mundur satu langkah ke belakang.

"Salah besar kalo lo pikir omongan busuk lo bisa buat gue luluh,mimpi lo!"

Tangan meyla mendorong tubuh darren membuat cowok itu sedikit mundur.

"Jadi gue peringatin! Berhenti mengharapkan gue bakalan balik ke lo sama kaya dulu lagi.karna permohonan lo ke gue itu cuman bikin gue makin muak sama lo! bener kata orang-orang kalo lo itu gak tau diri." sepertinya meyla sangat menyesal karna dia pernah mempercayai orang seberengsek darren.

"Bahkan gue nyesal. karna, gue pernah mempunyai hubungan sama lo!" meyla melenggang ke arah pintu berniat untuk bener-benar keluar dari ruangan panas itu.ia sudah malas berurusan dengan orang gila seperti darren.

baru saja darren ingin beranjak kembali menarik meyla kedalaam pelukannya.tapi tiba-tiba sesorang masuk dan membuat darren terhenti.

Juga membuat meyla mundur karna pintu yang terbuka tiba-tiba.

"Sorry gue ganggu.tapi setau gue, lo udah di tunggu sama pacar lo di tempat biasa.Darren" kata si cowo yang tadi baru datang.sepertinya ia sengaja berbicara seperti itu di depan meyla.

Setelah mendapat kabar itu dari cowok didepannya. darren langsung pergi secepat kilat.

Orang yang tadi memberi kabar kepada darren itu pun mendekati meyla berniat ingin mengenal gadis itu yang hanya diam sedari tadi.

"Darren emang kaya gitu orangnya.berengsek"kini sepertinya cowo itu yang murka kepada darren.
"Kenalin nama gua KENNATH PUTRA NUGRAHA"

"Me--meyla aretta" kata meyla dengan gugup.lelaki itu hanya mengangguk.memaklumi ke gugupan meyla.

Canggung terasa sesaat setelah mereka memperkenalkan diri masing-masing.

"Hmm ken,...Tolong anter gue ke kantin.temen gue udah pergi dulaun ke kantin" akhirnya meyla memecahkan keheningan.
Dan kennath pun mengangguk mulai menarik meyla.mengantar gadis cantik itu ke kantin.

****

"Meyla--Kennath Sini woy!" teriak jessie di tempat paling pojok yang berada di kantin sekolah.

Namun saat meyla ingin menuju ke tempat jessie berada ia meihat seorang laki-laki dan perempuan yang sedang asyik berpegangan tangan dan ternyata dua orang itu adalah Darren tapi meyla tidak kenal dengan perempuan yang sedang bersama darren.pacarnya mungkin?

Langkah meyla terhenti,namun kennath yang menyadari itu langsung menghentikan langkahnya tepat berada di samping meyla "tenang ada gue.santay aja!" meyla mengangguk dan mengikuti langkah kennath.

"Meyla maaf ya tadi gue duluan abisnya laper bangett." meyla hanya menatap jessie dengan muka datar dan masih berdiri di samping kennath.

"Hai meyla! Kita ketemu lagi" meyla menoleh ke arah seorang cowok yang duduk dipojok meja kantin.ia seperti kenal tapi siapa?Meyla coba mengingat untuk sejenak. sedetik kemudian ia ingat,ternyata itu Kelvin si kapten basket yang tadi bertemu dengannya di koridor.

Tetap saja meyla hanya menunjukan muka datarnya,sepertinya ia sangat marah namun tidak ada orang yang bisa tahu itu.

"Mey lo kenapa?" tanya jessie karna ia merasa ada yang aneh dengan sahabat barunya ini,meyla hanya menggelengkan kepalanya.

"Hai! musuh kesayangan gue."meyla terkejut saat melihat siapa orang yang menyapanya dengan sebutan 'musuh' ternyata itu adalah aditya memang mereka adalah musuh di dalam setiap perlombaan balap.

"Meyla ayo duduk"kennath mengerti mengapa meyla bersikap seperti itu pasti semua karna darren, kennath tau karna tadi sempat mendengar pembicaraan mereka berdua saat di ruangan kepala sekolah.

Sadar karna ada meyla,darren pun langsung menengok dan memberikan senyum manisnya.namun,meyla tau itu adalah senyuman palsu yang darren gunakan hanya untuk membodohi wanita.

"Gue cabut dulu engga mood."meyla pergi namun baru saja meyla melangkah aditya langsung memanggilnya meyla hanya menengok sedikit dan melirik.

"meyla!"

"jangan lupa nanti malam kita ada dinner di jalanan jangan sampe engga!"

setelah aditya berbicara meyla langsung pergi tapi seseorang anak laki-laki berkaca mata dengan baju di masukkan ke dalam celana,dan membawa buku menabrak meyla hingga buku yang di bawanya berjatuhan ke lantai hingga membuat perhatian anak-anak yang ada di kantin teralih kepada arah suara itu berasal.

meyla membantunya mengambilkan buku-buku itu hingga kembali berada di tangan si cowok dan meyla tersenyum kepadanya"ma-maaf"kata si cowok sambil membenarkan kaca matanya.meyla mengangguk dan menggerakkan tangannya untuk mengacak-acak rambut si cowok berkaca mata itu.juga melepaskan kacamata yang cowok itu gunakan,tak lupa menarik bajunya agar di keluarkan.

si cowo langsung melongo dan bukunya berjatuhan kembali. kelakuan si cowok itu membuat meyla tertawa begitu juga anak-anak yang ada di kantin.

"Jangan terlalu rapih.lo lebih bagus kaya gini"kata meyla lalu memberikan kacamata cowok itu.

meyla pun berlanjut pergi berniat ingin ke suatu tempat yang bisa membantunya menenangkan pikirannya sejenak.

****

Jangan lupa vote&comen
Butuh saran buat pemerannya?
Kalo ada saran langsung kasih tau lewat komen aja.

Next part? Comen&vote dulu woke😊

Moiraé [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang