Sepulang nya dari kantor Mas Iyan mengajak ku berdiskusi
Aku tidak menyambut kepulangan Mas Iyan, aku membelakangi Mas Iyan sambil sesekali menyeka air mataku
Mas Iyan pun memanggilku
"De.."
Namun aku tidak menjawab, hatiku masih bergemuruh
"De, aku mau ngobrol," katanya lagi
Aku masih bersikukuh membelakanginya
Ia pun mandi, memakai parfum, lalu mendekatiku, sedangkan aku? Aku masih saja membelakanginya
Dia menyeka rambutku, agar bisa mengelus pipiku, lalu menghirup aroma Strawberry dari pipiku, aroma sabun mandiku.
"De, aku udah pikirkan," katanya sembari memelukku dari belakang, ku rasakan nafas nya begitu cepat berderu di belakang leherku. Aku pun tak menolaknya
"Aku gapapa kalau kamu mau tinggal di rumah Ayah kamu, hampir 2 tahun ini kan kamu sudah ikut aku, aku gak mau egois, biar kali ini aku menuruti keinginan kamu," ucapnya begitu lembut padaku
"Serius Mas? Makasih ya," aku pun membalikan badan kemudian memeluk suami yang amat ku sayangi itu, ayah dari Aqso.
***
Butuh waktu 4 bulan agar kami bisa menempati rumah Ayah karena ada beberapa bagian yang harus di renovasiDi rumah ayah tinggal adik- adikku, Lily dan Silva
Itu berarti suami ku akan tinggal bersama ipar
Suami mentransfer uang ke rekening ku sekitar 80 juta rupiah, ia ingin bagaimana caranya uang itu bisa ku atur agar renovasi rumah berjalan dengan lancar
Hanya ada beberapa bagian yang perlu di perbaiki, hingga akhirnya pada bulan November kami bisa menempati rumah Ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
Wahai Ibu Mertua
General FictionSelepas menikah suamiku berkata, "Jika kelak salah satu diantara kita ada masalah, jangan cerita ke masing- masing keluarga kita ya, karena hanya akan menambah masalah menjadi besar", ia mengatakannya saat kami sedang makan diluar, makan Bubur Cakwe...