21. Kebahagiaanku Bertambah

2.4K 129 3
                                    

Siang ini Aqso sedang tertidur seperti biasa, aku mengambil handphone dan membaca beberapa status di whatsapp, salah satunya status adik kandungku, Erli

Ku lihat dia memasang gambar testpack bergaris dua, oh Alhamdulillah rupanya ia sudah isi, dari pernikahan nya bulan Januari lalu.

Tapi entah kenapa aku masih penasaran pada hasil testpack ku, aku pun membalas status Erli

"Li, bisa tolong kakak?", tanyaku pada Erli melalui whatsapp

"Ada apa kak?"

"Tolong belikan kakak testpack yang merk nya sama kaya kamu"

"Oke kak," balas nya singkat

***
Dua hari kemudian ada paket datang, rupanya itu testpack dari Erli, ku biarkan dulu testpack nya, akan ku coba besok pagi, karena setelah ku searching, ternyata waktu terbaik menggunakan testpack adalah pagi hari.

Tak sabar aku menunggu esok hari

***
Pagi pun menyapa, Mas Iyan membangunkanku sholat subuh, ya sering nya Mas Iyan yang selalu bangun duluan

Mas Iyan segera berwudhu, sholat sunnah qobliah subuh, lalu berangkat ke Mesjid. Dan aku baru selesai wudhu lalu sholat subuh di rumah, sedangkan Aqso masih tertidur pulas

Selesai sholat, aku mengambil mushaf ku dan membaca beberapa lembar Qur'an, Mas Iyan pun pulang, dan bersegera mengambil Quran miliknya lalu membacanya, akhirnya kami membaca Quran bersama meskipun dengan ayat yang berbeda

Aku selesai membaca Quran lebih dahulu, karena sudah membaca nya sejak tadi ketika Mas Iyan masih di Mesjid.

Penasaran ku muncul lagi ketika melihat testpack di nakas, langsung ku coba saja lagi testpacknya di kamar mandi,

Mataku berbinar- binar, Alhamdulillah Aqso akan segera punya adik, aku pun lantas tersenyum

Testpack nya kali ini bergaris dua, mungkin testpack yang sebelum nya di beli Mas Iyan kurang akurat, atau karena aku mencobanya bukan di pagi hari

Dengan tak sabar, aku menghampiri Mas Iyan yang membelakangiku karena masih membaca Quran

Ku pegang pundak kanannya, "Mas, positif" kataku sembari memperlihatkan hasil testpack

"Alhamdulillah", katanya dengan sangat tenang, setelah sebelumnya sempat terhenti dari membaca Quran, karena aku yang tidak sabaran

Meski tidak seantusias anak pertama, tapi aku tetap bahagia, aku sudah punya Aqso yang shalih yang selalu membuatku bahagia, dan kini kebahagiaanku akan bertambah

Wahai Ibu MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang