Pagi hari yang cerah, tetapi seorang gadis cantik kini masih bergelung dengan selimut tebalnya
"Dek bangun dulu, ayo sekolah" Ucap rio kepada tyara yang semakin mengeratkan selimutnya
"Egghh iya bang" Ucap tyara lalu berjalan ke kamar mandi
"Gue harap setelah kedatangan samuel bisa bikin lo bahagia dek" Gumamnya sendiri sambil melihat punggung tyara yang sudah masuk kamar mandi dan beralalu keluar dari kamar tyara
Setelah selesai, tyara pergi sarapan bersama orang tuanya dan kakaknya
"Good morning all" Ucap tyara ceria karena hari ini kedua orang tuanya telah kembali dari luar kota
"Morning" Ucap mereka bersama membuat tyara tertawa lalu duduk dan memakan makananya dengan tenang
"Emm nanti malam kalian berdua ikut daddy sama mamah ya" Ucap tania yang diangguki oleh harry namun berbeda dengan rio dan tyara yang mengeryitkan dahinya
"Kemana mah?" Tanya rio yang diangguki oleh tyara
"Bertemu kawan bisnis daddy" Jawab harry dan mereka hanya ber'oh ria
"Emm mah,dad,bang tyara duluan ya soalnya udah di jemput samuel" Ucap tyara membuat mereka tersenyum lalu mengangguk
Lalu tyara pergi meninggalkan ruang makan dan menemui samuel di depan
"Pagi tya" Ucap samuel tersenyum lebar
namun tyara bingung bukanya ia merasa deg deg kan bila melihat senyum samuel tapi sekarang kenapa malah biasa saja, ah bodo amat
"Pagi juga samy, berangkat sekarang aja ya takut telat kamu juga kan mau ke ruang kepsek dulu" Ucap tyara yang diangguki oleh samuel
Lalu mereka pergi meninggalkan ketiga orang yang sedang tersenyum disebalik jendela
"Yudh adek gue udah bahagia disini, gue harap lo bisa lepasin dia dan lo berbahagia dengan yang lain" Batin rio berharap
"Mamah harap samuel bisa membuatmu bahagia" Batin tania dan harry
yak memang mereka sudah mengetahui masalah yang dialami tyara karena di ceritakan oleh rio
🐳🐳🐳
Sedangkan lain tempat kini yudha memaksakan untuk sarapan bersama kedua orang tuanya namun keadaannya tak seperti dulu karena sekarang ia merasa muak dengan ini semua
"Emm nak kata pak imron hari ini kamu tidak usah menjemput disya karena disya sedang chek up mungkin sampai siang" Ucap pandu ayahnya membuat yudha tersenyum tipis
"Baguslah biar gak nyusahin orang, udah penyakitan masih aja nyusahin orang" Ucap yudha sambil mengelap mulutnya dengan tisu membuat emosi pandu memuncak
"Bicara apa kamu?" Tanya pandu sedikit emosi membuat ratna mendekat lalu mengelus lengan suaminya
"Loh? Benarkan yang saya bilang? Udah tau penyakitan masih aja nyusahin orang" Ucap yudha tenang lalu berdiri menggendong tasnya
"Kamu itu sudah dianggap calon suami yang baik buat disya!!" Ucap pandu emosi kali ini emosinya benar benar memuncak
"TAPI SAYA TIDAK" Teriaknya dari luar dengan enteng membuat pandu ingin menghampiri namun langsung di tahan oleh ratna
"Sudah pah, dia masih beradaptasi dengan semua ini nanti juga lama lama ia menerima" Ucap ratna mengelus punggung suaminya membuat emosi pandu meredup
KAMU SEDANG MEMBACA
TYARA (Tamat)
RandomFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Tyara. Gadis polos yang baik hati harus merasakan kisah cinta yang sedemikian rupa sulitnya. Kisah cinta yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ia selalu berfikir jika membangun kisah dengan lelaki yang kita cintai pasti berakh...