part 18

2K 111 3
                                    


Dewasa tidak berbicara tentang umur, melainkan dewasa berbicara tentang pola pikir seseorang
-yudha Ardhana-

***

Minggu pagi yang cerah, tyara telah kedatangan tamu dari setengah jam lalu namun keduanya masih sama sama diam

"Kamu mau ngomong apa sam?" Tanya tyara membuat orang yang di panggil 'sam' tersebut menengok

"Aku mau akhiri semuanya tya, aku tau kamu udah gak ada perasaan apapun sama aku, hati kamu udah di isi oleh orang lain" Ucap samuel menatap tyara sedangkan tyara hanya menunduk

"Maaf" Cicit tyara sambil menunduk lalu di raih dagu tyara oleh samuel sehingga tyara bisa menatap mata samuel

"Aku gak apa apa yang penting kamu bahagia, aku cinta sama kamu bukan terobsesi, jadi aku mohon sama kamu. Bahagia selalu ya" Ujar samuel lalu menarik tyara kedalam pelukannya

🐳🐳🐳

Sama seperti di rumah tyara, di rumah yudha juga sedang menerima tamu yaitu pak imron dan putrinya disya

"Ada apa pagi pagi sudah datang kesini pak imron?" Ucap pandu datar

"Seperti ini pak, saya mau yudha dan disya bertunangan terlebih dahulu" Ucap pak imron sambil mengelus pelan rambut putrinya yang terlihat sangat senang

"Aku gak mau pah!!!" Ucap yudha kekeh membuat pandu mengangguk

"Maaf pak tapi saya lebih mementingkan kebahagian putra saya dibandingkan perusahaan saya" Ucap pandu membuat pak imron emosi dan disya memasang wajah melas dengan mata merah ingin menangis

"Jadi pak pandu ingin menolak perjodohan ini!!!" Ucap pak imron menggebu gebu sedangkan disya sudah mengeluarkan air mata palsunya

"Iya, yang penting putra saya tidak tertekan" Ucap pandu santai membuat pak imron semakin geram

"Gak usah pasang air mata palsu deh lo" Ucap yudha sambil menyetak tangan disya yang dari tadi memegang tangannya membuat disya meringis dan semakin menangis

"Yudha!!! Apa kamu lupa kalau disya punya penyakit ha?!! Apa kalian lupa?" Ucap pak imron sedikit teriak

"Penyakit ya?" Tanya yudha menyeringai membuat pak imron sedikit gugup

"I--iya" Ucap pak imron terbata

"MASUK!!" Teriak yudha membuat mereka menoleh ke arah luar

Lalu masuk lah 4 pemuda, 1 dokter dan 2 lelaki paruh baya membuat ketakutan pak imron semakin menjadi sedangkan pandu dan ratna merasa bingung dengan ini semua

"Ada apa ini nak?" Tanya pandu kepada yudha sedangkan yang di tanya hanya diam

"Gimana bro?" Tanya yudha kepada 4 pemuda tersebut yang di acungi jempol oleh mereka semua

"Dokter riyan silahkan jelaskan" Ucap yudha penuh seringaian sedangkan pak imron dan disya sudah pucat pasi

"Jadi begini pak pandu dan yudha, saya dokter di rumah sakit medika saya di ancam oleh mereka untuk membuat surat keterangan palsu yang menyatakan disya mempunyai penyakit mematikan tersebut" Ucap dokter riyan membuat mereka menggeleng sedangkan pandu terkaget dengan fakta yang ia dengar

TYARA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang