EPILOG

4.2K 120 2
                                    

Seorang anak laki laki melemparkan tasnya sembarangan lalu menjatuhkan tubuhnya disofa dengan wajahnya yang ditekuk

Dan bertepatan dengan datangnya tyara dari dapur sambil membawa cemilan untuk bocah laki laki itu. Diusap kepala laki laki berumur 8 tahun tersebut dengan sayang lalu duduk disampingnya sambil memegang perutnya yang sudah membuncit

Tyara menghela nafas setelah duduk. "Kenapa sih?"

"Kata om juna, aku mau dijodohin sama citra ya? Katanya papah udah bilang sama om juna buat nikahin aku sama citra?" Tanyanya kesal menatap Tyara

Alkevan Yugo Ardhana adalah anak pertama dari Tyara dan Yudha yang melangsungkan pernikahan setelah acara mereka divilla waktu itu. Bahkan sekarang Tyara tengah mengandung 7 bulan anaknya yang kedua. Ketampanan Yugo sudah terlihat sejak dini yang sangat mewarisi ayahnya

"Memang kamu gak mau kalo sama citra? Kan citra pendiem, gak kayak om juna?" Yugo tetap menggeleng sebagai jawabanya

Tyara tertawa pelan lalu mengusap keringat anaknya. "Ooo mamah tahu, kamu kan sukanya sama adiba ya, kan?" Goda tyara dan berhasil membuat Yugo malu

"Apasih mamah!" Elaknya lalu mengambil susu yang disuguhkan Tyara

Yudha yang baru saja sampai langsung menghampiri anak dan istrinta diruang keluarga, sebagai kebiasaannya ia mengecup kening dan perut Tyara setelah pulang kerja. Sedangkan dengan anak kebanggaannya satu ini ia melakukan tos ala laki laki bersama temannya

Ia merasa aneh karena putranya sangat tidak bersemangat saat bertos ria kepada dirinya, ia menatap Tyara untuk meminta jawaban perihal anaknya

Tyara mengerti. "Anak kamu bete karena kak juna bilang kalau kamu sama kak juna udah jodohin dia sama citra. Padahal anak kamu itu sukanya sama Adiba," Jelas tyara membuat yudha tertawa ia melepaskan jasnya lalu memangku anaknya walaupun sudah mulai besar

Yugo mengalihkan pandangannya menghadap tyara. "Denger, berapa kali kamu dibohongin sama om juna?" Yugo mulai memutar otaknya

"Banyak kan? Papah gak ada sedikit pun mau jodoh jodohin anak papah yang gantengnya persis papahnya, karena papah tahu rasanya dijodohin padahal kita sudah punya perasaan kuat kepada seorang wanita." Jelasnya namun matanya bukan menatap anaknya melainkan menatap Tyara

Yugo mengambil sepatu dan tasnya lalu berdiri. "Yaelah pah, kalo itu kan masa lalu papah sama mamah, udahlah Yugo naik dulu. Setelah itu Yugo, Bram sama Rajen mau maen basket depan komplek." Ucapnya lalu melengang pergi dari hadapan orang tuanya

Yudha menatap tyara yang sedang menonton tv sambil terus mengusap perutnya. Yudha mendekat ke arah tyara lalu mengenggam tangan Tyara yang sedang mengusap perut

Ia mengecupi perut tyara. "Anak papah yang disini udah gak minta yang aneh aneh lagi, hm?" Tanyanya kepada perut tyara

"Enggak," Jawab tyara enteng

"Si yugo mirip siapa sih? Aku dulu gak gitu gitu amat." Tanya yudha heran menatap istrinya

"Mirip kamu lah, mau mirip siapa lagi? Itu kan anak kesayangan kamu, kamu selalu bilang 'anak aku' gitu kan?" Ucap tyara

"Ya emang anak aku, Sayang."

Tyara mendelik. "Anak aku juga lah, aku yang hamil sama lahiran." Jawabnya sewot

"Tapi, aku yang coblos sama tanem benih." Kekeh Yudha membuat tyara melengos ucapan suaminya

Yudha tertawa saat Tyara tak menjawab ucapanya karena ia tahu kalau ia bedebat dengan tyara pasti dirinya lah yang memenangkan

"Sayang,"

"Hm?"

"Mandi bareng yuk?" Ajak yudha

Tyara menoleh "Mandi sama chiko!" Ucap tyara lalu pergi ke dapur

TYARA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang