"Kau gila, Oppa! Kapan aku bisa melakukannya?" kesal Lalisa, mendengar rencana Joo Hyuk.
"Dengarkan dulu. Kita bisa menemukan banyak hal dari ponsel mereka. Kau tahu kan kalau remaja biasa menyimpan banyak hal pada ponsel mereka," bujuk Joo Hyuk.
"Kakak bisa melakukannya saat sedang menjaga ujian. Saat ujian, ponsel semua siswa akan dikumpulkan. Jadi kakak bisa dengan mudah meretasnya, bukan?" ujar Haruto yang sibuk dengan game di ponselnya.
Lalisa menatap sengit adiknya yang duduk di sebelahnya. Lalisa dan Haruto sedang asik menikmati hari mereka dengan Lalisa menonton TV dan Haruto yang asik bermain game hingga si mantan pengacara menyebalkan datang meminta Lalisa melakukan hal yang bukan dirinya sama sekali. Yakni menyadap ponsel milik muridnya. Kacaunya lagi, Haruto, adik semata wayangnya malah memberikan saran yang membuat Joo Hyuk tersenyum begitu lebar.
"Aku tidak bisa," melas Lalisa, berusaha sesedih mungkin agar Joo Hyuk membatalkan ide gilanya. Tetapi, lagi-lagi adiknya dengan santainya menceletuk, "Kuyakin kakak bisa. Lagipula siswa yang kakak jaga tidak ada waktu untuk memperhatikan apa yang kakak lakukan. Kecuali jika mereka mau mencontek yang amat sangat tidak mungkin."
Joo Hyuk semakin tertawa lebar karena ia tahu ia sudah memenangkan pertarungan dan Lalisa semakin cemberut karena sudah tidak bisa lagi menolak. Sebab kelemahan terbesar Lalisa adalah Haruto.
"Baiklah, yang kau lakukan nanti hanya memasang alat ini. Temanku membutuhkan waktu sekitar sepuluh sampai lima belas menit untuk menyadap semua datanya. Aku akan memberitahumu jika sudah selesai, jadi jangan dicabut hingga aku katakan." Joo Hyuk menjelaskan sambil tersenyum senang dan mengacak-acak rambut Lalisa yang hanya dicibir habis-habisan oleh Lalisa.
¤¤¤
Lalisa menjaga ujian tengah semester kelas tiga yang dibagi sesuai kelas. Jadi ujian antara siswa dan siswi dipisah. Untungnya, hari itu Lalisa kebagian menjaga ujian untuk siswa kelas tiga sedangkan Taehyung menjaga ujian siswi kelas tiga.
Lalisa sudah duduk manis di meja guru yang ia atur sedemikian rupa sehingga terdapat deretan buku yang ia dirikan hingga apapun yang ia lakukan diatas mejanya akan tertutup oleh buku-buku itu.
Ia menatap memandang salah satu siswanya yang mengumpulkan ponsel-ponsel para siswanya yang akan mengerjakan ujian di sebuah tas kain hitam berbentuk kotak lalu menerimanya dan meletakkannya di atas meja sebelah kanan. Kertas soal juga sudah dibagikan, dan sekarang hanya tinggal menunggu waktu yang telah ditentukan untuk mengerjakan soal.
Pukul sembilan tepat, ujian dimulai dan ketika siswanya berkonsentrasi pada kertas ujian mereka, Lalisa juga ikut berkonsentrasi agar jantungnya tidak terlalu berdebar kencang dan tangannya tidak terlalu gemetar.
Secara perlahan dan hati-hati, Lalisa menyusupkan tangannya untuk mengambil salah satu ponsel sambil berpura-pura tetap mengawasi siswanya yang sibuk menuliskan jawaban.
'Lucky Carter,' bacanya pada sticky notes yang tertempel pada ponsel dan langsung menghubungkannya dengan alat retas yang diberikan Joo Hyuk. Setelah memastikan kalau alatnya sudah terpasang dengan baik, Lalisa menatap setiap siswanya sambil sesekali memeriksa keadaan ponsel yang sedang diretasnya.
Di rumah Joo Hyuk, teman IT nya dengan cepat menerima hasil retasan Lalisa dan membiarkan komputernya bekerja sendiri hingga bar yang menunjukkan jumlah data yang masuk sudah mencapai 100%, Joo Hyuk mengabari Lalisa melalui chat.
Dengan jantung masih berdebar keras, Lalisa kembali memasukkan tangannya ke dalam tas, mengambil asal ponsel-ponsel yang ada di dalam tas dan mendapatkan punya Jason yang juga dengan cepat dihubungkannya dengan alat sadap.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Themis - Undercover
Fanfiction⚠This Story were adapted from a kdrama - Class of Lies - Ceritanya sama dengan beberapa karakter yang berbeda.⚠ Lalisa Watanabe, seorang jaksa yang tanpa sengaja terlibat kasus pembunuhan di sekolah elite sehingga mengantarnya untuk menyamar menjadi...