Lalisa tertidur di bahu Taehyung. Tadinya di bahu Joo Hyuk tanpa sengaja, namun si pengacara gila itu malah mengarahkan kepalanya ke kiri dimana bahu Taehyung berada, membuat telinga Taehyung memerah.
Joo Hyuk melihatnya, rasanya ingin sekali meledek namun ia menahannya karena mengingat Lalisa sedang tidur. Khusus hari ini, pria jangkung itu sama sekali tidak ingin membangunkan macan tidur karena dirinya sudah cukup lelah menghadapi permasalahan Hyunjae.
"Jam berapa sekarang?" bisiknya pada Taehyung yang sedang memainkan ponselnya demi mengalihkan detak jantungnya yang berdebar.
"Jam tujuh."
"Apa sebaiknya kita pulang saja?" tanya Joo Hyuk melirik ke arah Lalisa yang begitu pulas.
Taehyung menoleh ke arah Joo Hyuk sambil berpikir, tapi tidak sampai semenit ia mengiakan tawarannya dan mulai membangunkan Lalisa.
Lalisa sudah duduk tegak dengan mata masih setengah terpejam. Rasanya ia ingin sekali menyelesaikan semua persoalan ini secepat mungkin lalu pergi liburan atau pulang ke negaranya bersama adiknya, Haruto karena sudah terlalu lelah dengan kasus yang terlalu berbelit ini.
Joo Hyuk sudah bangkit berdiri dan mulai melangkah sedangkan Taehyung masih menunggu Lalisa tersadar sepenuhnya ketika seorang polisi yang memang menjaga Hyunjae keluar dari bangsalnya dan memberitahukan kalau Hyunjae bersedia menemui ketiganya.
Ketiganya kini berada di dalam bangsal Hyunjae. Lalisa dan Taehyung duduk di kursi yang ada di sebelah brankar, sedangkan Joo Hyuk memilih duduk di brangkar kosong di sebelah brankar Hyunjae, dibelakang Lalisa dan Taehyung.
"Apa semua informasi ini benar?" lirihnya menatap ketiga pasang mata disampingnya. "Hye Sun benar-benar dimanfaatkan seperti ini?" tanyanya dengan nada bergetar emosi.
Joo Hyuk berdiri dan melangkah menuju bagian bawah brankar Hyunjae. Pria kurus tinggi itu menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Hyunjae.
"Aku ingin mengatakan tidak, tapi sayangnya, begitulah kenyataannya," jawab Joo Hyuk pelan.
"Dylan mengetahui segalanya, Jae ...," lirih Lalisa menarik perhatian Hyunjae padanya. "Dia memiliki aplikasi mata-mata, jadi ia menyaksikan semuanya."
Suasana terasa kelam setelah Lalisa berbicara. Ketiga orang dewasa itu kembali diam, membiarkan Hyunjae larut pada pikirannya. Hingga Joo Hyuk kembali berbicara.
"Apa benar kau melihat Blake di malam itu?" Joo Hyuk menatap Hyunjae yang menatapnya dengan tatapan datar.
"Dengar, aku tidak akan memaksamu untuk berjuang mencari kebenarannya denganku. Tapi aku ingin kau berpikir dan mendengarkanku sekarang karena kau harus memilih antara mengubur semua yang terjadi dengan menggunakan Blake atau kau memilih untuk berjuang bersamaku dengan menghukun mereka yang telah memanfaatkan Hye Sun."
Hyunjae tidak bereaksi setelah mendengar ucapan Joo Hyuk, ia memilih untuk memandang foto Hye Sun di dalam map bukti yang telah dikumpulkan Joo Hyuk dengan bantuan Lalisa, Jennie, dan Ki Yong selama ia koma.
"Aku akan menceritakan semuanya sekarang," ujar Hyunjae tiba-tiba setelah memantapkan hatinya. "Aku berharap semua yang kukatakan bisa menghukum mereka yang telah memanfaatkan Hye Sun."
¤¤¤
Di ruangan interogasi, Detektif Wong duduk berhadapan dengan Jason yang berusaha menampilkan wajah tanpa emosi. Di antara keduanya terdapat sebuah meja putih yang diatasnya terdapat sebuah laptop dan sebuah kamera video.
"Jadi, kau hanya memperlihatkan sebuah foto Hye Sun yang sedang dirawat dan mengatakan sebuah pesan ke Hyunjae atas arahan Blake?" Jason hanya mengangguk mengiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Themis - Undercover
Fanfiction⚠This Story were adapted from a kdrama - Class of Lies - Ceritanya sama dengan beberapa karakter yang berbeda.⚠ Lalisa Watanabe, seorang jaksa yang tanpa sengaja terlibat kasus pembunuhan di sekolah elite sehingga mengantarnya untuk menyamar menjadi...