31. The Killer's Face

325 72 15
                                    

"Jadi seperti yang kau sudah tahu, ada dua bioskop yang dekat dengan apartemen Myra. Satu diantaranya adalah bioskop private yang harus disewa terlebih dulu ...," ujar Ki Yong menjabarkan penemuannya sambil mengendarai mobilnya.

"Dylan tidak akan mungkin memilih bioskop itu, karena jika ia menyelinap di tengah film berlangsung, wajahnya akan sangat mudah dikenali," kata Joo Hyuk menanggapi penjelasan Ki Yong.

"Dan bioskop satunya lagi ada di Mall."

"Berarti Dylan dan Myra menonton di bioskop yang ada di Mall, ayo kesana."

"Untuk apa?"

"Menonton. Kau butuh tidur kan?" tanya Joo Hyuk.

"Benar juga, belakangan ini aku kurang tidur karena kau yang terus menerus menggangguku untuk memeriksa ini itu. Rasanya aku sudah hampir gila membantumu," gerutu Ki Yong sambil memarkir mobilnya di parkiran Mall.

Keduanya kini sudah berjalan di dalam Mall sambil memperhatikan sekitarnya. "Tempat sempurna untuk menyamarkan keberadaanmu," gumam Joo Hyuk.

"Baiklah, Hyunjae ditangkap pada pukul 21.30 di hari Jumat. Jadi film yang diputar jam segitu ..." Ki Yong membuka aplikasi pemesanan tiket di ponselnya lalu mencari waktu yang sesuai.

"Ada nih, ada film yang diputar di studio empat dari pukul 19.55 - 22.10 dan hari ini juga hari Jumat. Hari dan waktunya cocok."

"Great! Kalau begitu ayo nonton dan kau bebas tidur selama yang kau mau. Belikan tiket dan popcornnya sekalian," ujar Joo Hyuk meninggalkan Ki Yong yang rasanya ingin mengumpat karena merasa ditipu oleh temannya yang gila.

¤¤¤

Taehyung dan Lalisa menemui Hyunjae yang hanya menatap datar ke arah Lalisa tetapi masih mau menyapa Taehyung.

"Kau mengenalinya?" tanya Taehyung sesaat setelah dia dan Lalisa duduk di kursi sebelah brankar Hyunjae.

"Seorang jaksa yang membuat tuntutan untuk memenjarakanku, bukan?" sinis Hyunjae.

"Maafkan aku, aku hanya melakukan tugasku dan semua bukti mengarah padamu," ucap Lalisa.

"Jadi apa maumu sekarang? Aku sudah membuat pernyataan mengenai Blake bukan?"

"Dia sudah bukan seorang jaksa lagi. Dia datang kesini sebagai asistenku," ujar Taehyung menengahi keributan diantara Hyunjae dan Lalisa.

"Iya, Miss Lisa adalah guru sekarang. Dia bahkan membiayai rumah sakitmu," lanjut Taehyung dan Hyunjae hanya menolehkan wajahnya menatap dinding di seberangnya.

"Jadi, bagaimana kabarmu? Aku dan Lisa senang sekali saat mendengar kau siuman," ucap Taehyung lembut.

"Maafkan aku karena sudah membuatmu khawatir, Mr. Kim."

"Jika kau merasa bersalah, maka kau harus cepat sembuh," senyum Taehyung.

"Waktu kau tidur, aku dan Lisa membawa-barang-barang Hye Sun dari panti asuhan," kata Taehyung yang menerima kardus dari Lalisa karena sebelumnya kardus yang berisikan buku-buku Hye Sun ada di bawah nakas yang ada di samping Lalisa.

"Di buku hariannya, Hye Sun banyak menuliskan tentangmu." Taehyung mengambil salah satu diary Hye Sun, diary terakhirnya di panti asuhan dan memberikannya pada Hyunjae.

Hyunjae menerimanya dan membacanya hingga akhirnya ia membaca tulisan terakhir Hye Sun yang begitu senang akhirnya ia akan diadopsi dan merasa khawatir meninggalkan Hyunjae, membuat remaja pria itu meneteskan air mata yang sedari tadi ditahannya.

[Completed] Themis - UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang