Lalisa menatap kegiatan di rooftop yang ia yakini dilakukan oleh murid-muridnya. Dengan langkah cepat dalam kegelapan lorong, Lalisa berjalan mendekati lorong yang jendelanya berbatasan langsung dengan lantai rooftop.
Dalam diam, ia hanya memantau apa yang dilakukan para siswa sekolah yang katanya elite itu.
Danzel duduk di pojokan dekat dengan dinding yang membatasi sisi rooftop sambil memantau pergerakan jumlah pengunjung pada channel nya.
Dengan seksama, pria berwajah garang yang selalu menggunakan masker hitam pada dagunya itu membaca satu persatu komentar yang memenuhi channel nya.
Di bagian tengah rooftop, siswi dan siswa yang sudah berkumpul, bersenang-senang sambil menggoyang-goyangkan tubuh mereka mengikuti alunan musik yang menyentak. Sebagian besar dari mereka memegang sekaleng beer sembari menikmati snack yang diedarkan oleh Ezra, pria jangkung yang berwajah sendu.
"Hei, bagaimana? apa sudah mencapai kuota?" tanya Kris menghampiri Danzel yang belum melepas pandangannya dari channel nya.
"Sebentar lagi, setelah itu kita siarkan taruhannya."
"Okay!" Kris kembali meninggalkan Danzel untuk sekedar menyapa teman-teman atau lebih tepatnya penonton pertarungan yang akan diadakan nanti.
Di balik jendela, Lalisa masih setia memandang kegiatan para siswa yang menurutnya seperti orang gila. Dia benar-benar tidak habis pikir, mengapa bekas sekolahnya sekarang menjadi serusak itu.
Beberapa gerutuan mulai disuarakan oleh para siswa ketika acara inti belum juga mulai, tapi kemudian mereka bungkam saat kanal taruhan sudah dibuka. Pertarungan antar porter, begitu judulnya.
Di kanal itu, terpampang wajah Ezra dan Jason yang akan bertarung saat jumlah taruhan sudah mencapai target. Siswa siswi yang hadir di rooftop mulai memasang taruhan mereka, begitu juga orang-orang yang menonton secara online.
Lima menit kemudian, setelah jumlah taruhan sudah mencapai target, Kris dengan menggunakan microphone mainan mulai membuka acara.
"Hello, everyone! Apa kalian menunggu lama?" tanyanya dengan nada riang yang dijawab dengan teriakan bersemangat para penonton.
"Kalian tahu hari apa ini?" jedanya sebentar, kemudian melanjutkan ucapannya, "Benar! Hari pertama sekolah yang membuat stress! Karena itu, kami mengadakan Rooftop Party untuk menghibur kawan-kawan sekalian!" teriaknya yang disambut dengan euphoria para penontonnya, baik yang hadir langsung maupun yang menonton online.
"Sekarang, kuperkenalkan mereka yang akan bertanding malam ini!" Kris kembali menjeda kata-katanya untuk membangun semangat para penontonnya.
"Si juara bertahan, si mantan porter yang sudah diangkat menjadi anggota tetap, walau masih percobaan ... EZRA!" jeritnya berkumandang, diikuti dengan tepukan semangat para penonton.
"Lalu, lelaki yang akan menantang juara bertahan kita, si porter yang berusaha menaikkan kastanya, JASON!" teriak Kris tak kalah heboh.
Dan kini, uphoria diantara para siswa tak lagi bisa dibendung ketika Ezra sudah menginjakkan kakinya ke tengah rooftop, tempat dilangsungkannya pertandingan.
Si lelaki jangkung itu menunggu lawannya yang tidak juga menginjakkan kakinya ke tempat pertarungan dengan sabar, sampai Kris menggamit kerah belakangnya dan mendorong paksa Jason untuk masuk ke tengah, membuat Jason hampir tersungkur.
Ketika itulah teriakan penyemangat masing-masing porter semakin kencang.
Lalisa masih menatap dengan mata terbelalak, terlebih ketika ia kini sudah mengenali beberapa siswa yang ternyata berada di kelasnya. Walau terkejut, Lalisa tetap berusaha tenang dan tidak berminat menghentikan apapun yang akan terjadi ditas sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Themis - Undercover
Fiksi Penggemar⚠This Story were adapted from a kdrama - Class of Lies - Ceritanya sama dengan beberapa karakter yang berbeda.⚠ Lalisa Watanabe, seorang jaksa yang tanpa sengaja terlibat kasus pembunuhan di sekolah elite sehingga mengantarnya untuk menyamar menjadi...