14. Jadi pacar

32 17 1
                                    

Happy Reading..

" Val, gue mau jawab pertanyaan Lo yang udah lama Lo tanyain ke gue " ucap Zea. Joval menoleh ke arah Zea.

" Apa? ".

Zea menarik nafas dalam dalam. " Gue.. gu-e.. gue ".

" Gue apaan? " Joval mulai tidak sabar.

" GueMauJadiPacarlo " ucapnya dengan cepat. Bahkan jika telinga Joval bermasalah, maka dia tidak akan bisa mendengar dengan jelas kalimat tersebut.

Joval tersenyum lebar. " Apa? Gue nggak denger coba ulangin lagi? " Pinta Joval yang berpura pura tidak mendengar.

" Gue mau jadi pacar Lo " ulang Zea.

" Gue lupa rekam lagi, ponsel gue mana ya? Lagi ze, Lo mau jadi apa? ".

Pipi Zea memanas. Zea memalingkan wajahnya karna malu jika Joval mengetahui pipinya memerah.

" Lah? Ngapain kek gitu? " Tanya Joval.

" Gue malu, pulang yuk, udah malam " ucap Zea sambil bangkit dari duduknya.

" Jadi kita udah sah pacarannya Ze? " Tanya Joval iseng.

" Nggak tau gue ".

" Ini beneran kan Ze? " .

" Nggak tau juga ".

" Gimana sih Ze? Kita pacaran apa nggak sih?".

" Iya Joval Frizy pacarnya zeachira Taya " ucap Zea. Pipinya tambah memerah. Zea semakin mempercepat langkahnya.

" Gue nggak mimpi kan Ze? Lo pacar gue kan? Ya ampun gue mimpi apa semalam? ".

Zea tersenyum melihat aksi pacar barunya. " Zea.. pacar Lo jangan ditinggal dong ".

***

Mobil Joval berhenti didepan rumah Zea. Setelah bersenang senang mereka memutuskan pulang. Zea menatap Joval, begitupun Joval.

" Gue masuk dulu ya? " Izin Zea.

Joval mengangguk. " Hati hati ya ".

" Apaan sih, orang cuma mau masuk rumah doang " jawab zea. Joval terkekeh.

Zea pun keluar dari mobil kemudian setelah upacara dada-dadaan dan lambai lambai tangan, mobil Joval pun bergerak menuju rumahnya yang tak terlalu jauh dari rumah Zea. Zea pun masuk kedalam rumah.

Setelah makan malam, Zea duduk di depan tv sambil bermain ponsel.

Ting..

Zea mengecek pesan yang masuk.

Zam
" Ra, keluar bentar dong "

Zea
" Ngapain?"

Zam
" Keluar aja "

Mau tidak mau, akhirnya Zea pergi keluar rumah dan mendapatkan Zam yang sedang berdiri didepan rumahnya.

" Ngapain kesini Zam? " Tanya Zea.

" Nggak, cuma lewat " jawab Zam. Zea ber-oh.

" Jalan bentar yuk" ajak Zam.

" Gue minta izin dulu ya? " Ujar Zea. Zam mengangguk.

Zea pun masuk kedalam rumah untuk meminta izin. Setelah mendapatkan izin dari orang tuanya. Zea pun pergi dengan Zam.

" Dingin ya, Lo nggak dingin? " Tanya Zam.

" Nggak ".

" Ooh, kok gue dingin ya? ".

" Nggak tau".

" Ra " panggil Zam.

" Ya? ".

" Nggak jadi ".

Zea menatap Zam bingung. " Kayaknya ada yang mau Lo ngomongin " tebak Zea.

" Nggak ada " jawab Zam.

" Bilang aja, nggak apa apa kok ".

Zam menarik nafas dalam dalam, lalu menghembuskan nya. Zam melihat sekitar. Kemudian Zam menarik pelan Zea ke arah kursi yang ada ditepi jalan. Zam kembali melihat sekitar.

" Ra, sebenarnya gue suka sama Lo ".

Deg..

To the point. Zam mengungkapkan perasaan nya tanpa basa basi. Seketika Zea menjadi bingung. Tiba tiba saja dia dihadang dengan hal seperti ini.

" Nggak apa apa Lo belum suka ke gue sekarang, pelan pelan aja, gue yakin Lo juga bisa balas perasaan gue " ujar Zam yakin.

Zea semakin bingung dan merasa tidak enak. Bagaimana caranya Zea untuk membalas perasaan Zam sedangkan dia baru saja menerima Joval.

" Lo mau berusaha kan untuk suka sama gue? Gue akan melakukan yang terbaik untuk Lo " ucap Zam dengan keseriusan.

Rasanya Zea ingin menghilang saat ini juga. Keadaan yang tiba tiba membuatnya sangat bingung. Dia tidak tahu harus menjawab apa kepada Zam, sedangkan diri nya sudah menjadi milik orang lain.

" Ra? Lo mau kan? " Tanya Zam sekali lagi.

Zea menghindar tatapan Zam. Takut jika Zam mengetahui jika dirinya sedang gugup. " Ra? Jawab Ra ".

" Zam ".

" Ya? Lo mau kan? ".

" G-gue, gue nggak bisa Zam " ucap Zea sambil memejamkan matanya.

Zam diam sejenak. " Kenapa Ra? Lo ragu sama gue? Ra, Lo ingat gimana gue nyelamatin Lo dulu? Gue akan lindungi Lo Ra, Lo nggak usah ragu sama gue ".

" Nggak gitu Zam ".

" Kenapa? ".

" Gue.. gue udah punya pacar Zam " jawab Zea pelan. Sangat pelan.

Hati Zam seakan tercabik cabik. Perih rasanya. Rasa kecewa mulai muncul dalam hati nya.

" Lo.. pacaran sama siapa? ".

" Joval ".

***

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak..



Between Dreams and Reality [ And ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang