Happy Reading..
"HA.. HA.. AAAA!! ".
Zam kaget mendengar teriakan Zea. Zam pun langsung mendekati Zea yang sedang ketakutan sambil menutup mukanya dengan kedua tangan.
" Kenapa? ".
" Ada.. HA.. HA.. HA-TIKUS " ucapnya seraya berlari kencang menuju luar ruangan.
Zam juga ikut keluar terbawa situasi. Saat diluar, Zea langsung menutup rapat rapat pintu ruangan tersebut, merebut kunci dari Zam dan mengunci pintu ruangan itu.
" Segitu takutnya Lo sama tikus, fobia tikus juga Lo? " Tanya Zam.
" Nggak kok, gue nggak takut, cuma geli aja " jawabnya.
Zam menarik nafas kasar. Lalu berjongkok didepan pintu diikuti Zea. " Kayaknya kasus ini nggak bisa diselesaikan, kayaknya gue harus nyerah untuk membuka kasus ini lagi " ucap Zam lirih.
Zea menatap Zam sayu. Berfikir begitu inginnya Zam membuka kasus ini. "Emangnya kenapa Lo mau banget kasus ini dibuka lagi? " Tanya Zea.
" Ada alasannya " jawabnya.
Zea tidak ingin bertanya lagi. Sudah mengerti jika Zam belum siap memberikan alasannya untuk membuka kasus ini. Zea menatap sekeliling ruangan yang amat besar. Kemudian penglihatan nya menangkap tangga menuju lantai dua. Karna penasaran Zea berdiri dan berjalan mendekati tangga itu.
Zam yang melihat Zea berdiri pun ikut berdiri dan mengikuti gadis itu dari belakang.
" Kenapa Lo?" Tanya Zam.
" Ini.. nggak salah lagi, ini tangga yang ada di mimpi gue" jawab Zea.
Zam menaikkan salah satu alisnya. Tanda tak mengerti. Zea berjalan menaiki tangga itu. Dan menuju kesuatu tempat, kesebuah ruangan. Zea membuka kunci pintu yang ada didepannya sekarang.
" Zea, Lo yakin buka pintu itu? " Tanya Zam sebelum Zea menekan ganggang pintu kamar.
" Emangnya kenapa? " Tanya Zea.
" Kamar ini tidak pernah dibuka setelah pemilik kamar ini tiada " jawab Zam.
Zea tersenyum tipis. " Gue ingin menuntaskan pertanyaan yang ada di pikiran gue zam, lagi pula apa salahnya kalau kita adalah orang pertama yang membuka kembali pintu ini setelah pemiliknya tiada " ujar Zea.
Zea pun manekan ganggang pintu dan membukanya perlahan. Debu debu mulai berterbangan didepan mereka membuat mereka kembali terbatuk batuk.
Zea menatap sekeliling kamar. " Sangat persis " gumamnya. Zea menatap leretan boneka yang juga dilihat dimimpinya.
" Ra, jujur sama gue. Lo kenapa sih? " Tanya Zam seraya memegang kedua bahu Zea.
Mata mereka saling bertemu. " Sebenarnya, gue pernah mimpi Zam dan lokasi mimpi gue itu sama persis kayak rumah ini " ucap Zea.
" Mimpi apa? ".
" Gue mimpiin anak perempuan yang umurnya sekitar 6 atau 7 tahun-an suatu hari ada tragedi di rumah anak itu, rumahnya persis seperti ini. Saat itu si anak sedang ada dikamarnya kamarnya pun sangat persis dengan kamar ini. Terus dia keluar kamar karna mendengar suara ledakan dari luar, dia nurunin tangga dan tangganya itu juga sama persis dengan tangga yang kita naikkan tadi, ternyata dirumahnya ada sekelompok penjahat yang telah membunuh kedua orang tua dari si anak itu " jelas Zea panjang lebar.
" Setelah itu? " Tanya Zam.
" Gue mimpi sampai itu aja " jawabnya.
Zam berfikir sejenak. " Mungkin itu hanya kebetulan, lagian kan cuman mimpi ".
" Awalnya sih gue pikir kayak gitu, tapi yang anehnya mimpi gue selalu berlanjut sampai seminggu ".
Zam bernafas lelah. Masih mencerna ucapan dari Zea tadi. Dia pun bingung dengan apa yang dimimpikan Zea. Mana mungkin jika mimpi selalu disambung.
" Lo mimpinya sampai situ doang? " Tanya Zam. Zea mengangguk.
" Setelah itu nggak mimpiin itu lagi? " Tanya Zam lagi.
" Iya, nggak mimpiin itu lagi " jawabnya.
" Lo tau nama anak kecil itu? " Tanya Zam lagi. Zea menggeleng.
Zam berdecak kesal. Keadaan ini susah dimengerti olehnya. " Itu mimpi atau nyata? " Gumam zam.
" Itu bisa mimpi, bisa nyata bahkan kedua duanya ".
" Ra " panggil Zam. Zea menoleh ke arah Zam. Zam menatap mata indah Zea. Zea yang terbawa suasana pun ikut menatap mata Zam.
" Gue mau bilang sesuatu ke Lo " ucap Zam.
" Bilang aja " jawab Zea canggung. Mengingat jarak mereka terhitung cukup dekat.
" Sebenarnya kisah di mimpi lo hampir mirip dengan seseorang yang gue kenal ".
" Maksud Lo Zam? ".
***
TBC
Terimakasih buat pembaca. Jangan lupa vote dan baca sampai story' berikutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Dreams and Reality [ And ]
Подростковая литератураTanpanya, aku mungkin tidak tau kisah hidupku yang sebenarnya. Pertemuan yang mengubah segalanya. Pertemuan yang membuatku mengetahui kisah hidupku yang sebenarnya. Disanalah semua berawal dari kisah cintaku sampai aku mengetahui apa itu arti seb...