"Nah, untuk kalian yang berdiri didepan, kerjakan tugas dari buku paket halaman 243 sampai 252! Dikumpulkan besok pagi!" Miss Selena menatap tajam kearah siswa yang berdiri di depan.
Seli hanya bisa menundukkan kepala. "Kalian boleh kembali ketempat duduk masing-masing!" Miss Selena berseru, Seli berjalan gontai menuju kursinya. Dia menatapku bingung.
"Kenapa sih dengan Miss Selena. Apa salahku?" Seli duduk dengan muka masam. Aku tertawa kasihan melihat sahabatku yang satu itu. "Kamu sih, tidak mengerjakan tugas dari Miss Selena!" celetukku.
"Hmm, ya sudahlah." Seli pasrah. Kami mengikuti pelajaran Miss Selena dengan baik. Miss Selena menjelaskan rumus-rumus sampai kami benar-benar paham.
Kring!!!! Bel istirahat berbunyi. Miss Selena menutup pelajarannya untuk hari ini. Kami segera berhamburan keluar kelas. Ali? Dia tidak ada diluar kelas.
"Loh, Ali kemana ya, Ra?" Seli menoleh kesana kemari, tidak melihat orang yang dicarinya. "Tidak tahu." Aku mengangkat bahuku tidak peduli.
"Ke kantin, yuk!" ajakku kepada Seli yang masih celengak-celinguk mencari si Ali. Tapi tidak kunjung melihat batang hidungnya. Aku dan Seli pun akhirnya menuju ke kantin.
"Seperti biasa aja, Ra!" seru Seli menyuruhku memesan makanan. Aku mengangguk dan memesan makanan seperti biasa.
Aku membawakan Seli makanan. Aku duduk berhadapan dengan Seli. "Eh, Sel?! Hari ini kamu bisa nginep dirumahku gak?" tanyaku mengingat rumah akan sepi. Seli menoleh.
"Ada apa, Ra??" Seli sudah menuangkan sambal dimangkuk baksonya. "Gapapa sih, cuma Mamaku keluar kota untuk beberapa hari kedepan. Jadilah aku dirumah sendirian bersama Si Putih. Papa pulang malam." Aku menjawab.
Seli hanya ber-oh pelan. "Nanti aku bilang sama Mama Papa dulu ya, Ra?" Seli menuangkan kecap. Aku mengangguk. Aku juga menuangkan bumbu pada mangkuk bakso ku itu.
Kami melanjutkan makan tanpa gangguan-setidaknya belum. Aku dan Seli asik dengan makanannya sendiri-sendiri. Seli mulai ber-hah kepedasan. Aku mengulurinya minum.
"T-terima kasih, Ra!!" Seli menerimanya sambil masih kepedasan. Tiba-tiba datanglah Si Biang Kerok dengan muka panik. Suasana berubah mencengangkan.
"Ra! Seli!" Ali berseru, ngos-ngosan. "Apa?" Aku melipat dahiku, begitu juga dengan Seli. "Ke ruang BK sekarang!" Ali langsung berlari meninggalkan kami berdua.
"Ayo!" Seli menarik paksa tanganku yang masih memegang sendok. Makan di kantin jadi terganggu deh, baksoku belum habis. Kami pun segera berlari menuju ruang BK.
Aku terkejut, Bukannya Miss Selena, tapi Av! Av yang telah menunggu kami di ruang BK. Av telah memasang selaput, mencegah suara apapun keluar.
"Loh, Av?" Aku bingung. "Iya, Selena sekarang sedang membantu Batozar, bersama panglima Tog dan beberapa pasukan bayangan. Terjadi penyerbuan." Av memberitahu.
"Ali! Ali mana?!" menyadari Ali tidak ada disana, Seli langsung bertanya keberadaan Ali. "Ali sudah ikut bersama Selena beberapa menit yang lalu." Av tersenyum.
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi, Av?" tanyaku pada Av yang sudah duduk. Diikuti Aku dan Seli yang juga ikutan duduk. "Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang yang berhasil melewati portal menuju klan lain. Tepatnya Klan Bumi." Av mulai menjelaskan situasi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaSeLi
AdventureSebelumnya, terima kasih karena sudah mau berkunjung !!! Alur cerita 'sedikit' berubah :) Tiga remaja SMA berperan penting dalam dunia paralel? Raib dari Klan Bulan dengan kemampuan menghilangnya, Seli dari Klan Matahari dengan teknik kinetiknya, d...