Spoiler*LUMPU 4

2.1K 75 24
                                    

**tulisan ini mengandung spoiler, resiko tanggung sendiri**

Malam itu aku berkemas, tidak banyak yang kusiapkan, hanya membawa ransel sekolah. Memasukkan beberapa peralatan. Juga 'Buku Matematika'-ku.

Sepanjang malam aku susah tidur. Kepalaku dipenuhi banyak hal. Apalagi ketika pukul sepuluh, saat hendak mengambil air minum dari dispenser di dapur, aku tidak sengaja mendengar Papa dan Mama bicara di ruang tengah. Mereka tidak tahu aku menguping.

"Aku takut, Pa." Suara Mama terdengar pelan.

"Takut apanya, Ma?"

"Aku takut Raib tidak akan pulang lagi."

"Dia semakin besar, Ma. Dewasa. Mandiri. Cepat atau lambat, dia akan punya kehidupan sendiri." Papa menimpali, hela nafasnya terdengar.

"Tapi dia putri kita satu-satunya."

"Dia bukan anak kandung kita. Bahkan dia bukan penduduk planet ini."

"Dia anak kita, Pa. Putri kita."

Papa terdiam. Menghela nafas.

"Aku menyayanginya." Mama menangis.

"Kita akan selalu menyayanginya, Ma." Papa berkata dengan suara pelan, lantas diam lagi.

Kalau saja situasinya berbeda, aku akan berlarian masuk ke ruang tengah, memeluk mereka erat-erat. Aku akan bilang kepada mereka, jika rumah ini, adalah tempatku dibesarkan sejak bayi. Mama dan Papa adalah orang-tuaku, yang merawatku sejak bayi. Aku akan selalu pulang ke rumah ini, sejauh apapun petualanganku di dunia paralel.

Tapi lihatlah, situasi ini sangat menyedihkan sekaligus membuatku marah. Papa dan Mama bukan siapa-siapa, tapi mereka merawatku sejak bayi. Mereka sangat menyayangiku, membesarkanku, yang juga bukan siapa-siapa mereka. Sedangkan Ayah kandungku, entah dimana dia sekarang. Apakah dia tidak ingin melihat putrinya tumbuh besar? Apa ayah kandungku tidak ingin tahu apa yang kulakukan selama ini?

Aku menyeka pipi, bergegas menaiki anak tangga, membawa gelas berisi air.

**LUMPU, segera

**naskah LUMPU, Si Putih, Hello, dll itu sudah jadi. merilis ebook hari ini, eh besok pdf ilegalnya sdh ada di mana2, bahkan ada yg PD banget nyetak bukunya, jualan dia.



**Tere Liye

RaSeLiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang