SagaraS

2.1K 52 9
                                    


SagaraS

ISBN : 978-623-97262-5-6
Harga : Rp 89.000
Tebal : 386
Rilis : 21 Februari 2021
Sinopsis:

Akhirnya. Siapa orang tua Ali dijawab di buku ini.

Ali, bertahun-tahun, berusaha memecahkan misteri itu. Raib dan Seli tentu tidak akan membiarkan Ali sendirian, mereka sahabat sejati. Dan jangan lupakan, Batozar alias Master B, dengan segenap kalimat kasar, seolah tidak peduli, dia selalu siap membela.
Tapi bagaimana jika misteri itu terhadang tembok kokoh SagaraS?
Dan mereka harus bertarung hidup-mati lima ronde melawan Ksatria SagaraS?

Jangan khawatir, kalian akan tersenyum lebar (dan boleh jadi sambil menangis), saat tiba di halaman terakhir buku ini.

Buku ini adalah buku ke-13 dari serial BUMI.

PRE ORDER
Silahkan buka TOKOBUKUTERELIYE di Shopee & Tokopedia. 100% original. Resmi. Bisa mendapatkan tanda-tangan.

Nah buat temen-temen yang mau ikutan PO bisa banget di TOKOBUKUTERELIYE!

Aku juga kaget tiba-tiba buku fisik Bibi Gill sama Sagaras uda mau rilis aja!

Kalian udah baca sampai mana ?? 























































































Spoiler*Sagaras

*Menangis untukmu

Ali diam sejenak.
Aduh, Seli masih menatap Ali cemas.
"Terima kasih, Ra .... Sel .... Sungguh. Aku masih Ali yang selama ini kalian kenal. Aku jamin ...."
Mereka bertiga saling tatap.
Ali menunduk, "Tapi .... Tapi jika itu membuatku bisa mengetahui siapa Ayah dan Ibuku, maka menjadi gila pun harganya masih murah, Sel. Mungkin nanti Raib bisa menyembuhkan kegilaanku. Kalaupun tidak, kalian berjanji akan tetap menjadi sahabatku, bukan? Apa pun yang terjadi. Termasuk jika aku gila sekalipun, kan?"
Sejenak. Lengang lagi.
Seli mendadak menangis. Terisak.
"Heh, kenapa kamu menangis, Sel?" Ali berseru pelan, dia menyeka peluh di dahi.
Seli menggeleng. Tangisnya mengeras.
"Heh?" Ali melotot.
"Aku ... aku sedih dengan semua cerita itu, Ali. Ayahmu .... Ibumu ...." Seli mengusap ujung matanya. Kalimatnya terhenti di ujung, dia tidak kuat melanjutkannya, berusaha mengendalikan emosi. Semua ini menyedihkan.
Raib menghela napas perlahan. Terdiam. Si Biang Kerok ini, seperti apa kerinduan yang dia miliki, hingga dia nekat melepas teknik terlarang itu.
"Tidak usah menangis, Sel." Ali menyergah, "Buat apa sih? Lihat! Aku tidak menangis. Aku baik-baik saja."
"Dasar bodoh!" Batozar memotong kalimat Ali, matanya yang rusak berputar-putar mengerikan, "Kamu seharusnya senang sahabat terbaikmu menangis untukmu. Dia menggantikanmu yang tidak pernah menangis! Seumur hidupku, aku tidak punya teman yang mau menangis untukku. Aku akan senang sekali jika ada yang melakukannya seperti Seli."
Ali mendongak menatap Batozar, diam sejenak, "Iya, Master B." Menoleh ke Seli, "Terima kasih banyak Seli."
Lengang lagi sejenak.
"Apa, apa yang kita lakukan sekarang?" Seli bertanya, sambil menyeka pipinya.
Sebagai jawaban, di dekat mereka, lantai ruangan mendadak merekah, membentuk lubang berbentuk kotak dengan lebar empat meter, ada anak tangga menuju ke bawah. Sepertinya itu tangga menuju pos penjagaan berikutnya.
"Terus maju, Sel! Tidak ada yang bisa menghentikan kita." Ali menjawab mantap, berdiri, lantas melangkah, bersiap memasuki lubang menganga.
Raib, Seli, dan Batozar juga bersiap.

Ali menoleh sebelum kakinya melangkah masuk, kali ini dia menatap Seli lebih baik, "Aku berjanji, Sel!"
"Berjanji apa?"
"Jika kamu hendak menangis berikutnya untukku, menggantikanku menangis, itu tangisan bahagia! Aku berjanji." Ali mengepalkan tinju.
Seli mengangguk. Menyeka sekali lagi sudut matanya. Raib tersenyum, ikut mengangguk. Si Kusut ini, selalu begitu.
Batozar menggerung, "Berhenti membual, Ali. Segera turun! Kita tidak tahu apa yang telah menunggu di sana."
"Siap, Master B!"

*SagaraS, SEGERA!
**21 Februari 2022

**Di halaman terakhir, Seli juga menangis. Kalian juga mungkin ikut menangis. Tapi janji deh, kalian boleh jadi menangis sambil tertawa bahagia (kayak Seli).


RaSeLiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang