Beberapa dewan direksi serta pemegang saham mulai memenuhi ruangan rapat yang berada dilantai lima belas. Sesuai instruksi yang telah diberikan Xavier, mereka memenuhi ruangan rapat tepat beberapa menit sebelum acara dimulai.
Xavier dan Nicholas nampak belum tiba meski keduanya telah mempersiapkan diri. Sementara Samantha telah berada di ruang rapat setengah jam sebelum rapat dimulai.
Dari kejauhan Samantha melihat Ms. Winston dan sekretaris yang paling tidak disukai Samantha, Rachel. Seperti biasa, Rachel akan memasang wajah tidak suka begitu memandangnya. Tepat didepan Samantha, dia menyibakkan rambutnya lalu duduk manis disamping Ms. Winston kemudian menatap Samantha dengan angkuh.
Samantha tidak mau menggubris Rachel yang baginya sama sekali tidak penting. Dia hanya sedikit cemas karena dua atasannya belum terlihat walau jam sudah lewat sepuluh menit. Beberapa dewan direksi juga mulai nampak lelah menunggu. Akhirnya Samantha mengambil inisiatif untuk memanggil keduanya tapi sebelum langkahnya mencapai pintu, Xavier dan Nicholas telah muncul dari balik pintu. Samantha menghela napas lega.
Xavier melewatinya begitu saja seolah Samantha tidak pernah ada seperti biasanya sedangkan Nicholas tersenyum dan memandanginya penuh arti.
Xavier memandangi satu persatu dewan direksi. Begitu dirasa semua undangan telah tiba, Xavier memulainya. "Seperti yang kalian semua tahu bahwa hari ini saya akan memperkenalkan secara resmi penerus Winston Corp selanjutnya. Dia akan memimpin Winston Corp begitu saya merasa tidak sanggup lagi untuk memimpin..."
"Bukankah dia masih terlalu muda untuk memimpin? Lagipula apa pengalamannya sehingga dia pantas meneruskan Winston Corp? Jangan hanya karena dia pewaris Winston Corp berarti dia yang akan meneruskan kepemimpinan." Salah seorang lelaki dengan rambut tipis yang duduk diujung dengan pintu masuk memotong ucapan Xavier dengan cepat.
Rupanya sanggahan dari lelaki tadi sukses membuat para dewan direksi mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan pernyataan lelaki tersebut. Suasana rapat berubah menjadi sedikit kacau dengan banyaknya yang berbisik di mana-mana.
Baru saja Xavier hendak mengucapkan sesuatu, Nicholas menahannya dan memerintahkan Xavier kembali duduk dalam diam. Xavier memahami maksud pandangan Nicholas. Dia memilih duduk kembali dan mengijinkan Nicholas melanjutkan.
"Boleh saya tahu nama Anda, Mr?" tanya Nicholas tenang.
"Victor. Victor Dawson. Aku memiliki hampir 15 persen saham Winston Corp. Aku mendampingi kakekmu ketika baru merintis perusahaan ini." terang Victor dengan nada tidak suka dan memandang remeh pada Nicholas.
"Thank you, Mr. Dawson atas kepercayaan dan kesetiaan Anda pada Winston Corp. Tentu saya sangat menghargainya." Nicholas tetap menerbitkan senyuman kecil walau Mr. Dawson nampak tidak suka padanya. "Apa yang Anda katakan benar. Sangat benar. Bahkan saya sangat terkesima dengan penjelasan Anda. Tapi lihatlah," Nicholas mengalihkan pandangannya pada Xavier yang nampak kebingungan. "Perusahaan ini sekarang dijalankan dengan baik oleh seorang Winston yang juga awalnya kalian semua ragukan tapi lihatlah pencapaiannya selama hampir dua puluh tahun ini? Bukankah ditangan seorang Winston, Winston Corp menjadi lebih maju dari dulu? Harus saya ingatkan lagi bahwa dalam darah Winston, keyakinan dan kekuatan adalah kelebihan kami. Kami tidak akan mundur sebelum melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan.
"Lagipula saya datang bukan untuk menggantikan paman saya, tapi saya akan mempelajari banyak hal darinya. Dan saya rasa saya akan memimpin dalam dekade sepuluh atau dua puluh tahun lagi. Dan juga perlu saya ingatkan bahwa saya adalah seorang Winston."
Semua tamu undangan terdiam mendengarkan penjelasan Nicholas. Tidak ada satupun yang bisa membantah ucapan Nicholas barusan. Sementara Samantha yang cukup tegang dengan situasi barusan akhirnya bisa tersenyum lega dengan jawaban Nicholas yang cukup bijaksana dan percaya diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
MagicaLove
Roman d'amourBagaimana jadinya jika setiap kata umpatan yang timbul dari kemarahan hati selalu menjadi kenyataan? Samantha Clark, gadis muda yang ceria namun menyimpan kepedihan yang ditutupi dalam-dalam menjadi satu dari salah satu manusia yang beruntung mendap...