"Kau luar biasa, Ms. Bagaimana bisa kau melakukannya pada dua orang sekaligus?"
Pandangannya yang sibuk mengamati kedua petugas keamanan didepannya, membuat Samantha tidak memperhatikan kehadiran seorang pria yang berada disampingnya yang baru saja membantunya berdiri.
"Kau luar biasa, Ms. Bagaimana bisa kau melakukannya pada dua orang sekaligus?" Pria tersebut mengulangi.
Akhirnya Samantha mengarahkan pandangannya pada pria disampingnya. "Sorry, Sir?"
Pria itu tersenyum ramah. "Bagaimana kau bisa melakukannya?" Pria tersebut menunjuk pada kedua petugas keamanan yang masih merutuki nasib sial mereka pagi itu.
Tubuh Samantha membeku ditempatnya. Mustahil pria ini memperhatikannya dari tadi. Tapi dari tatapan matanya, seolah meminta penjelasan pada Samantha.
"Tentu aku tidak tahu, Sir! Mungkin memang mereka sedang bernasib sial." Samantha mengendikkan bahunya. Dia mulai terlihat panik.
Pria itu memajukan badannya dan menatap lekat-lekat pada Samantha. Dia tahu wanita didepannya ini tidak pandai berbohong. Sorot matanya mulai menunjukkan kepanikan yang coba disembunyikannya.
"Kau tahu, Ms, sepertinya kau tidak pandai berbohong."
Samantha menelan ludahnya dengan kesusahan. Dia benar-benar panik sekarang. Tidak mungkin pria tadi menyadari bahwa dialah yang membuat kedua orang itu seperti itu.
Samantha tertawa kecil. "Kau benar-benar aneh, Sir. Aku benar-benar tidak paham maksudmu." Samantha melayangkan tangan kanannya didepan wajah pria tersebut. Dia memutar tubuhnya, lalu berjalan pelan meninggalkan pria tersebut secepat mungkin.
"Maukah kau menjawab pertanyaanku?"
Samantha tidak menggubrisnya. Dia terus berjalan seolah tidak mendengar bahwa pria tersebut masih mencoba membujuknya mengatakan yang sebenarnya.
Pria tersebut sangat penasaran. Dia tahu ada yang disembunyikan wanita itu dari kejadian yang dilihatnya sendiri dengan mata kepalanya. Dia harus mendapatkan jawabannya. Lalu tiba-tiba dia teringat tentang apa yang dilakukan wanita itu disini. "Bagaimana jika jawabannya kubayar dengan mempertemukanmu dengan Mr. Kurt?"
Langkah Samantha terhenti begitu mendengar penawaran pria tersebut. Dia kembali memutar tubuhnya dan kembali mendekati pria itu. "Apa kau yakin bisa mempertemukanku dengan Mr. Kurt?"
Pria tersebut tersenyum penuh kemenangan. Dia tahu tawarannya cukup menguntungkan kedua belah pihak.
***
Samantha mendengus pelan ketika pria didepannya itu justru asyik menghirup aroma kopi yang baru saja diseduh. Pria itu membawanya kesebuah kedai kopi yang terletak cukup dekat dengan kantor Mr. Kurt dengan alasan akan mempertemukannya dengan Mr. Kurt. Sudah hampir lima belas menit Samantha tidak melihat kehadiran Mr. Kurt seperti yang dijanjikan pria itu.
"Dimana dia?" tanya Samantha lelah. Pria ini hanya menghabiskan waktunya tanpa segera memenuhi janjinya.
"Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku." jawab pria itu masih sambil menghirup aroma kopi panas tanpa memandang Samantha.
Samantha menghembaskan badannya ke kursi tempatnya duduk. Banyak pergolakan muncul didalam benaknya. Dia tidak mungkin memberitahu pria itu tapi pria itu menjanjikan pertemuan dengan Mr. Kurt.
"Hubungi dia didepanku. Bilang padanya kau ingin bertemu. Jika kau sudah meneleponnya aku akan mengatakannya padamu." Samantha masih mencoba menawarkan perjanjian dengan pria itu. Dia tidak mau ditipu secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MagicaLove
Storie d'amoreBagaimana jadinya jika setiap kata umpatan yang timbul dari kemarahan hati selalu menjadi kenyataan? Samantha Clark, gadis muda yang ceria namun menyimpan kepedihan yang ditutupi dalam-dalam menjadi satu dari salah satu manusia yang beruntung mendap...