Enjoy!
******
Akhirnya disinilah mereka. Duduk melingkar dilantai ruang tamu apartemen Lisa.
"Jadi apa keputusan tuan Kim?" Lisa langsung membuka suara setelah menaruh kopi kaleng dihadapan Taehyung dan Jungkook.
"Well, aku tak jadi di jodohkan, pertunangan itu batal...."
"Benarkah" respon Lisa dan Jungkook serentak, memotong penjelasan Taehyung.
"Wah daebak. Ilmu apa yang kau gunakan sehingga bisa merubah keputusan appa mu?" Lisa kembali melanjutkan.
"Dengarkan aku dulu, jebal" Taehyung menatap sendu kedua orang didepannya.
"Tae? Ada apa?" Jungkook menatap lekat kedua hazel Taehyung.
"Appa tak pernah menyetujui hubungan ku dan Lisa...."
"Hubungan pura-pura Tae" Lisa kembali memotong ucapan Taehyung yang langsung mendapat lirikan tajam dari Taehyung.
"Okay, lanjutkan" ucap Lisa.
"Setiap appa ingin mengenal kan seseorang padaku, aku selalu menghindar, tapi untuk yang ini appa bersikeras ingin melakukan pertunangan dengan anak kolega bisnisnya. Aku tak tinggal diam dan mencari kelemahan gadis itu, sampai akhirnya kutemukan bahwa gadis itu pernah menggugurkan kandungan nya agar tetap menjadi model. Bahkan itu terjadi belum lama ini. Akhirnya appa menyerah, dan memberi syarat padaku jika ingin menerima hubunganku dengan Lisa." Jelas Taehyung.
Lisa yang mendengar ini justru menjadi panik, pasalnya dia mempunyai seseorang yang ia sayangi. Taehyung bahkan tau siapa orang yang Lisa cintai.
Sedangkan Jungkook masih diam mencerna penjelasan Taehyung. Tak lama berselang, ia menatap Taehyung nyalang.
"Tae, jangan bilang..." Ucapan Jungkook terputus.
"Ne hyung, a-appa ingin Lisa noona hamil anakku, jika ingin mendapat restunya" Taehyung menunduk menyelesaikan penjelasannya, sedangkan Lisa hampir meneteskan air mata, dan Jungkook hanya terdiam menatap keduanya.
"Kalau begitu, lakukan!" Kata-kata Jungkook membuat Taehyung dan Lisa melotot ke arahnya secara bersamaan.
"Kau gila Jung!" Bentak Lisa.
"H-hyung, apa-apaan?" Taehyung ikut memprotes pada Jungkook.
"Aku tak mungkin meniduri Lisa, dia noona ku, itu sama sekali tak akan pernah terjadi. Lagian kau tak memikirkan bagaimana perasaan kekasih Lisa?!" Taehyung membentak Jungkook.
"Lisa-ya, bukankah kau berhutang budi pada Taehyung? Kurasa inilah saatnya kau membalasnya. Lagian dari yang kudengar, pacarmu Jennie bukankah akan menikah dengan jodoh yang dipilihkan orang tuanya bulan depan?" Jungkook menatap penuh harap kearah Lisa.
Buukk
Satu tinjuan mendarat pada tulang pipi Jungkook. Sudut bibirnya berdarah. Namun bukannya merasa sakit, Jungkook malah terkekeh sambil menyeka darah disudut bibirnya.
"Tak seharusnya kau bicara begitu pada Lisa hyung. Kau ini kenapa?" Taehyung yang baru saja meninju Jungkook menatap nyalang kearah kekasihnya itu.
"Kau yang kenapa Tae. Apa kau benar mencintaiku? Kau benar-benar ingin disampingku? Kapan kau akan memperjuangkan ku? Kau memintaku menjadi kekasihmu empat tahun lalu, apa aku hanya untuk disembunyikan? Setidaknya saat Lisa melahirkan anakmu, kau bisa kembali padaku. Atau mari kita cari cara yang lebih mudah, ayo tinggalkan ini semua dan hidup berdua" Jungkook yang masih terduduk dilantai akibat tinjuan Taehyung tadi mendongak menatap hazel Taehyung. Kedua matanya basah, ia tak berniat menangis, hanya saja air mata itu terus keluar tanpa diminta.
Jungkook bangkit, menyambar tas nya di sofa. Ingin segera beranjak dari situasi menyesakkan ini. Meremat bahu Taehyung dan segera berbalik menuju pintu.
"Aku pergi"
Meninggalkan Taehyung yang masih mencerna ucapan Jungkook. Dan Lisa yang menangis di sofa.
****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us |Taekook
FanfictionApa hubungan antara Taehyung, Lalisa dan Jungkook? Homophobic? Go away.... Top!tae Bot!kook