Jungkook

100 8 1
                                        

Siapa yang tak kenal Jeon Jungkook? Mahasiswa semester 5 jurusan seni yang pintar dan kaya. Semua orang tau, Jungkook hanya akan bergaul dengan orang-orang yang cocok dengannya, atau yang menurutnya selevel dengannya. Dia akan tersenyum atau akan membalas saat disapa, tapi jangan harap dia akan menyapa duluan. Saat berkumpul dia akan dikelilingi oleh teman-temannya, seolah-olah dia lah pusat perhatian, dan sayangnya itu benar.

"Hei kaki panjang!!" Jungkook berseru memanggil seorang gadis yang akan berbelok di lorong didepannya. Satu-satunya gadis yang akan disapanya, satu-satunya gadis yang mendapatkan perlakuan istimewa darinya. Saat gadis itu berbalik, dia menunjukkan gummy smile nya.

"Yak JK jangan memanggilku begitu. Kakiku itu indah. Kalian saja mengakuinya.. oops mian" Jungkook memicing tajam saat mendengar perkataan gadis dihadapannya. Untung saja tak ada yang mendengarnya.

"Kau sudah tak ada kelas?" Tanya Jungkook sambil menarik pinggang gadis itu untuk mendekat padanya kemudian mencium pipi gadis manis itu.

"Hmm kelasku selesai 30menit yang lalu. Tapi aku ingin mengembalikan buku ke perpustakaan dulu. Kau ikut? Tanya gadis itu sambil mencolek dagu Jungkook.

"Kutemani" selanjutnya mereka berjalan menuju perpustakaan dengan sesekali Jungkook tertawa mendengar gurauan gadis disebelahnya.

****

"Aku menemukan ini dilokermu" Jungkook mengangkat secarik kertas kehadapan gadis kesayangannya saat mereka sudah berada didalam mobil Jungkook.

Gadis itu terkejut dengan kertas yang ada ditangan Jungkook, dan segera merebut kertas itu, sayangnya tangan Jungkook lebih cepat menyembunyikannya kebelakang tubuhnya.

"Hei itu tak sopan Jung, kau menggeledah lokerku." Gadis itu menggerutu sambil memajukan bibirnya.

MATI SAJA KAU, DASAR JALANG. PIALA BERGILIR. JAUHI MEREKA BERDUA ATAU KAU MENDERITA

"Katakan, siapa mereka? Apa sesering itu mereka mengancammu?" Jungkook bertanya dengan nada serius. Si gadis yang melihat ekspresi Jungkook kemudian memutar mata malas.

"Baiklah tuan pemaksa. Aku tak kenal mereka. Dan ini surat ke tiga dalam bulan ini. Tapi aku belum menerima semacam tindakan bully atau apapun itu." Jawab si gadis.

Jungkook menghela nafas kasar mendengar jawaban gadis dihadapannya. Bagaimana dia bisa lengah menjaga gadis ini. Memukul stir dihadapannya saat tak ada tempat untuk melampiaskan kekesalannya.

"Hei, jangan begitu. Stir di hadapanmu itu tak bersalah." Ucap sang gadis berusaha menenangkan Jungkook.

"Kau tau, kau penting bagiku. Terlepas dari hal itu, aku menyayangimu, seperti adikku sendiri. Aku menyayangimu Lalice".

Sang gadis, atau mari kita panggil Lalisa mengangguk saat melihat mata Jungkook yang berembun saat menatap manik bambi nya.

****

Tbc


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Between Us |TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang