Enjoy!
*****
Menemani dan menunggui Alice sampai tertidur adalah rutinitas Jungkook setiap malam jika Alice akan tidur. Jika gadis kecil itu sudah bosan mendengar appanya mendongeng, maka nyanyian Jungkook lah yang menjadi pengantar tidurnya. Alice selalu senang mendengar Jungkook bernyanyi, Alice berkata jika suara Jungkook selalu berhasil membuatnya tidur nyenyak dan bermimpi indah. Namun semenjak Taehyung mengetahui kebenaran tentang Alice, ia juga ikut masuk untuk sekedar memperhatikan interaksi dua orang paling penting dalam hidupnya itu. Tak apa jika Alice masih agak canggung padanya, setidaknya Alice tak menolak keberadaannya.
"Hyung!" Taehyung menghentikan Jungkook yang akan beranjak keluar, karena Alice telah tertidur. Jungkook kembali ke posisinya berbaring menyamping disebelah Alice, kembali mengusap halus kepala putri kecilnya.
"Bicaralah" ucap Jungkook saat Taehyung terdiam dan justru menikmati pemandangan dihadapannya.
"Apa benar ayah menyabotase perusahaan ibumu?" Jungkook menghentikan usapan nya sebentar, namun kembali mengusap kepala Alice.
"Tak lama setelah kita hubungan kita berakhir, perusahaan ku tiba-tiba saja mengalami kerugian. Aku yang tak tau kejadiannya hanya bisa pasrah saat ayahmu bersedia membeli saham dengan harga tinggi, ia juga bersedia menjadi investor diperusahaan ku, aku yang saat itu pemilik saham tertinggi terpaksa menjual lebih dari separuh saham ku pada pembeli anonim untuk menutupi kerugian. Bodohnya aku yang tak pernah mau tau tentang bisnis, tanpa kuselidiki lebih lanjut ternyata pembeli anonim itu adalah suruhan ayahmu. Yah begitulah, aku hancur dan memilih kembali pada ayahku untuk memulai semua dari awal. Dan Lisa tiba-tiba datang padaku, memohon meminta aku menyembunyikan nya, saat itu kami sama-sama bersembunyi. Aku yang memang tak mau lagi menemui mu dan Lisa yang bersembunyi dari ayahmu. Kemudian memulai semua dari awal, tak dapat ku pungkiri, campur tangan ayahku membuat perusahaan kecil milikku maju lebih cepat. Dan bisa membiayai biaya yang Lisa butuhkan selama mengandung anakku."
"Hei, itu anakku" Taehyung menyela, tak terima jika Jungkook menyebut Alice anaknya.
"Terserah, tapi dimatanya aku adalah sosok ayah baginya" Jungkook mencium puncak kepala Alice yang masih setia diusapnya sejak bercerita panjang lebar dengan Taehyung.
"Maafkan aku hyung" Taehyung menggenggam tangan Jungkook yang berada diatas kepala Alice.
"Itu tak perlu. Semuanya sudah terjadi. Nah sekarang mari jalani hidup kita seperti sebelumnya." Ucap Jungkook sambil tersenyum tipis kearah Taehyung.
Sedangkan Taehyung justru tersentak mendengar ucapan Jungkook. Jadi Jungkook tak mencintainya lagi? Jungkook tak mau kembali bersamanya lagi?
"Jangan berpikiran buruk, kerutan didahi mu membuat kau tampak tua." Jungkook menyentil dahi Taehyung, kemudian duduk menghadap pada Alice dan juga Taehyung.
"Kau masih bisa menemui Alice jika kau ingin, aku tak pernah melarangmu, kau ayah kandungnya. Tapi jika kita kembali tinggal bersama kurasa itu tak mungkin."
"Apa kau tak mencintaiku lagi hyung?" Mata Taehyung tampak berkaca-kaca. Sungguh saat bertemu Jungkook saat itu, ia bagai menemukan lagi semangat hidupnya, tapi jika Jungkook menolaknya begini ia tak tau lagi harus bagaimana. Jungkook menghela nafas, apakah serapuh ini Taehyung yang ia kenal? Dulu pria dihadapannya ini tanpa ragu berbohong pada ayahnya, selalu bisa menghancurkan kepercayaan diri seseorang hanya dengan menatapnya, bahkan tak segan-segan memukul siapapun yang dianggapnya menganggu ketenangannya. Kini pria dihadapannya ini terasa sangat kosong dan rapuh.
"Serius Tae? Kau menangis? Aku tak mengatakan apapun, kenapa kau suka sekali mengambil kesimpulan sesuka hatimu." Jungkook berpindah kesamping Taehyung, memandang kedua hazel kembar Taehyung yang basah.
"Kau pergi hyung, aku tak bisa menemukanmu dimana pun. Noona juga pergi setelah aku mengusirnya pagi itu, kalian pergi tanpa mau tau keadaan ku. Hyung aku merindukanmu, ingin bertanya tentang noona padamu, tapi ayahmu tak mau memberi tau keberadaan mu. Aku menyesal tak mengikuti saranmu waktu itu. Ayahku benar-benar brengsek, tapi bagaimanapun dia ayahku. Aku harus bagaimana" mendengar Taehyung terisak menceritakan bebannya, membuat hatinya berdenyut sakit. Sejujurnya ia juga merindukan Taehyung, bagaimanapun mereka bersama cukup lama, namun suatu hal yang mengharuskan nya menjauhi Taehyung. Ada dua nyawa yang harus ia selamatkan waktu itu.
"Kau tau alasanku melakukan semua ini. Mulai sekarang ikuti kata hatimu, ini hidupmu, kau yang harus menentukannya. Arra?" Jungkook mengusap kepala Taehyung dan tersenyum, senyuman yang menampilkan gigi kelincinya. Senyum favorit Taehyung.
"Aku tak bisa kembali tinggal bersamamu, akan terlalu beresiko jika ayahmu curiga dengan keberadaan Alice. Lagipula Alice dalam masa pertumbuhan dan sedang belajar bersosialisasi. Aku tak mau ia dipermalukan hanya karena hubungan kita, aku tak ingin kehidupannya menjadi tak menyenangkan karena tinggal dengan dua ayah. Ia akan dihantui dengan pertanyaan, mengapa kau punya dua ayah sedangkan ibumu tidak ada. Itu pertanyaan sepele tapi bagi anak-anak itu akan menyakitkan jika setiap hari mendengarnya." Mendengar itu, Taehyung menjadi paham alasan Jungkook menolaknya.
"Jadi kau masih mencintaiku hyung?" Tanya Taehyung lagi, memastikan sekali lagi jawaban Jungkook.
"Hmm selalu" senyum Taehyung mengembang mendengarnya. Ia langsung memeluk Jungkook sampai keduanya terjungkal disebelah Alice. Sepertinya malam ini Taehyung akan tidur nyenyak dan mimpi indah setelah bertahun-tahun dihantui rasa bersalah karena meninggalkan Jungkook dan penyesalannya telah mengusir Lisa.
Yang tak mereka sadari, saat mereka terjungkal, Alice terbangun dan melihat saat daddynya mencium lembut bibir appanya.
"Ah mereka sudah baikan" lantas Alice kembali tertidur meninggalkan Jungkook yang juga menyamankan diri dipelukan Taehyung.
*****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us |Taekook
FanfictionApa hubungan antara Taehyung, Lalisa dan Jungkook? Homophobic? Go away.... Top!tae Bot!kook