About Lisa

36 4 4
                                    

Enjoy!

*****







Taehyung mengajak Jennie bicara, untuk menjelaskan perkataannya mengenai 'mengunjungi Lisa' saat di pemakaman tadi. Pikiran buruk langsung menyerang otaknya. Jennie belum mengatakan apapun, tapi Taehyung sudah mulai menyalahkan dirinya.

"Ini bukan salah mu" ucap Jennie, seakan tau isi pikiran Taehyung. Dengan santai ia menyeruput milkshake vanilla dihadapannya. Tak lama Jennie merogoh tas kecil  di pangkuannya mencari sesuatu, kemudian menyodorkan nya pada Taehyung.

"Lisa menitipkan ini padaku, sehari sebelum ia menghilang. Dia bilang jika aku bertemu dengan mu, aku harus mengembalikannya. Dia juga bilang, hanya dua kali menggunakannya." Ternyata itu adalah kartu yang Lisa bawa saat menghilang beberapa tahun yang lalu.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Dia kemana? Apa yang terjadi padanya? Sungguh apa hanya aku yang tak tahu apa-apa disini?" Ucap Taehyung putus asa. Tak habis pikir sebenarnya apa yang terjadi tanpa sepengetahuannya.

"Aku ingin menemuimu secepatnya waktu itu. Tapi kau tau, aku juga memiliki keluarga dan juga terjadi beberapa hal yang tidak kuinginkan. Yang mengharuskanku meninggalkan korea beberapa tahun." Jennie menjeda ucapannya. Sedikit merasa bersalah karena mengundur waktu cukup lama untuk menemui Taehyung. Setelah suaminya meninggal, dia merasa depresi, apalagi saat itu bayinya baru berumur 2 bulan. Memang harta yang ditinggalkan oleh suaminya itu begitu banyak, tapi jika harus mengurus bayinya sendiri rasanya ia tak sanggup. Jennie juga sempat mengalami sindrom baby blues, membuatnya beberapa kali harus bertemu psikiater agar tak membenci anaknya sendiri saat itu. Setelah keadaannya membaik ia memutuskan kembali kekorea, dekat dengan orang tuanya agar tak kembali mengalami depresi.

"Beberapa bulan setelah aku menikah Lisa menemuiku. Saat itu aku sedang hamil beberapa bulan. Lisa datang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tubuhnya penuh luka pukulan, bahkan kedua tangannya membiru karena menahan pukulan. Saat aku tanya siapa yang melakukannya, Lisa tak pernah mau membuka mulutnya. Dia diam dan menangis sambil berkata 'aku akan bertahan'. Seminggu dirumahku keadaannya membaik, bahkan makannya juga banyak, walau ia masih lebih banyak diam dan mengurung diri dikamar. Sore itu dia meminjam ponselku untuk menghubungi seseorang dan malamnya menyerahkan kartu itu padaku. Keesokan paginya ia menghilang dari rumahku, meninggalkan sepucuk surat yang isinya ucapan terima kasih karena telah mau menampungnya. Dan beberapa bulan yang lalu aku baru mengetahui jika Lisa sudah meninggal". Jennie mengakhiri ceritanya.

Taehyung otomatis terkejut saat mendengar kalimat terakhir yang Jennie ucapkan. Apa orang yang ia hubungi itu membunuhnya?

"Apa kau tau siapa yang ia hubungi?" Tanya Taehyung tak sabaran.

"Tidak. Aku tidak tau, tapi aku mencatat nomornya orang yang Lisa hubungi saat itu" Jennie menyerahkan secarik kertas kecil berisikan angka-angka yang sangat Taehyung hapal diluar kepalanya.

"I-ini nomor Kookie" ucapnya terbata.

"Kookie? maksudmu Jungkook? Ah sepertinya kau harus bertanya padanya lanjutan ceritaku. Karena aku tak lagi bisa menemukan Lisa saat itu karena aku juga harus menghadapi masalahku sendiri." Taehyung berdiri dari duduknya, menyahut kunci mobil diatas meja cafe.

"Maaf aku harus segera pergi" ucapnya pada Jennie yang dibalas anggukan oleh wanita cantik itu.

****

Taehyung mengemudi seperti orang kesetanan, jalanan sore adalah saat terpadat lalu lintas karena bertepatan dengan waktu para pekerja untuk pulang. Tapi sepertinya Taehyung tak ambil pusing dengan kondisi jalanan, tanpa mengurangi kecepatan, ia menyalip kendaraan dihadapannya. Bahkan berkali-kali di umpati oleh pengemudi lainnya. Ia tak peduli, tujuannya sekarang adalah sekolah didekat cafe Hoseok. Ia harus bertemu dengan Jungkook secepatnya. Apa yang Jungkook lakukan pada Lisa. Apa Jungkook bertemu dengannya? Untuk apa Lisa menghubungi Jungkook? Banyak pertanyaan tak terjawab di otaknya. Kembali pikiran-pikiran buruk berbaris rapi diotaknya. Apakah Jungkook yang membunuh Lisa?

Begitu sampai dan mengabaikan teriakan satpam sekolah, Taehyung menerobos masuk keruang administrasi sekolah ini. Langsung menodong staff yang sempat terkejut itu dengan menanyakan alamat Jungkook.

"Maaf pak. Tapi alamat siswa atau siswi disini tidak bisa diberikan kepada orang yang bukan keluarga." Ucap staff administrasi tersebut.

"Berikan saja alamat wali Alice Jeon. Kau tidak tau aku siapa? Aku pacar ayah anak itu" ucap Taehyung mengintimidasi staff tersebut. Tatapan dingin Taehyung dan juga aura nya yang sangat mengintimidasi, membuat staff tersebut mau tak mau menulis kan alamat yang Taehyung minta pada sebuah memo. Begitu selesai Taehyung segera merebut kertas memo itu dan pergi tanpa mengucapkan terimakasih, membuat staff tadi hanya mengurut dada.

****



Ceklek

Bukk!

Tak tau apa salahnya, begitu Jungkook membuka pintu ia langsung mendapatkan pukulan, membuat ia terjungkal kebelakang dengan luka robek disudut bibir kirinya. Namun begitu ia mendongak, bermaksud untuk membalas pukulan, ia justru melotot mendapati Taehyung dihadapannya dengan wajah dingin tak bersahabat.

"Ah kau menemukan ku?" Jungkook berdiri sambil mengusap sudut bibirnya, sedikit merapikan kaos hitamnya.

"Apa yang membuat mu kemari Kim?" Tanya Jungkook.

"Jangan berpura-pura tidak tau sialan. Lisa menelpon mu waktu itu. Apa yang kau lakukan padanya? Jennie bilang padaku Lisa sudah mati. Jangan bilang kau yang melakukannya" maki Taehyung pada Jungkook.

"Berhenti berteriak, aku tidak tuli. Dan tolong jangan pernah mengumpat dirumah ku. Aku tak ingin anakku mendengar hal seperti itu." Jungkook menekan nada bicaranya saat menyebut kata anak pada Taehyung.

Benar saja, tak lama suara langkah kaki kecil terdengar mendekat kearah dua pria dewasa yang masih berdiri didepan pintu.

"Oh daddy dan app-" Alice langsung menutup mulutnya sendiri, sedangkan Jungkook langsung melotot saat mendengar Alice menyebut kata daddy.



******



Tbc

Between Us |TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang