Enjoy!
****
Sudah dua minggu sejak kejadian Jungkook pergi dari apartemen Lisa. Mereka juga tak pernah lagi berkirim pesan sekedar menanyakan kabar masing-masing. Hanya Taehyung yang masih menghubunginya, namun tak pernah mampir ke tempat Lisa.
Dan pagi ini Lisa dikejutkan dengan sebuah pesan singkat dari Jungkook.
Kookie oppa
Lisa ya, ayo bertemu ditempat biasa.
Hanya itu namun bisa membuat perasaan Lisa sedikit lega. Pasalnya setelah dua minggu berlalu akhirnya Jungkook mau bicara dengannya. Rencana setelah kuliahnya selesai hari ini, Lisa akan menemui Jungkook di cafe tempat mereka bertiga berkumpul, lumayan jauh memang tapi ini demi kembali baiknya hubungan mereka.
Saat memasuki cafe, Lisa sudah bisa melihat Jungkook yang duduk disana sambil sesekali menyesap minuman didepannya.
"Maaf aku terlambat" sapa Lisa langsung begitu duduk dihadapan Jungkook.
"Hmm tak apa, aku menikmati waktuku disini" jawab Jungkook.
Keduanya kembali terdiam dengan canggung, ini sangat tidak biasa, karena biasanya selalu ada obrolan ringan jika mereka berkumpul.
"Aku-"
"Aku-"
Membuka suara bersamaan membuat mereka kembali terdiam.
"Aku sudah memikirkannya." Lisa kembali membuka suara.
"Tidak, jangan, aku tau, aku salah. Apapun yang ada dalam pikiranmu jangan lakukan. Aku hanya emosi." Sebelum Lisa melanjutkan kalimatnya, Jungkook langsung memotong.
"Tidak, kau benar oppa. Harusnya aku mulai membayar hutang budiku pada Taehyung. Untung kau segera menyadarkan ku." Lisa menunduk sembari melanjutkan kalimatnya yang tadi terpotong oleh Jungkook. Jika Lisa sudah memanggil Jungkook dengan sebutan oppa itu tandanya dia mulai serius.
Mendengar ucapan Lisa, Jungkook mengusap wajahnya kasar. Lalu kembali menatap tajam Lisa.
"Taehyung benar, aku hanya asal bicara. Maafkan aku Lisa. Aku tak seharusnya berbicara begitu padamu. Aku hanya sedikit frustasi. Beberapa hari tak dihubungi Taehyung kemarin, membuat ku benar-benar kacau. Baiklah kurasa tak ada lagi yang harus kita bicarakan. Aku harus menemui bocah pendiam itu. Kurasa dia merajuk padaku, dia menghindariku selama dirumah." Jungkook beranjak dan meninggalkan Lisa yang masih menunduk mencerna perkataannya.
Sepeninggal Jungkook Lisa terisak sendirian disudut cafe, memukul dadanya yang sesak.
"Maafkan aku oppa, aku menerima ini bukan hanya untuk membalas budiku. Tapi aku menerima karena aku terlalu mencintai Taehyung." Lisa berkata lirih masih sambil memukul dadanya yang kian sesak.
****
Begitu sampai di apartemen mereka, Jungkook menemukan Taehyung yang sedang meneguk botol soju dilantai. Ia segera menghampiri Taehyung dan merebut botol sialan itu.
"Kau mau mati?" Tanya Jungkook begitu kembali kehadapan Taehyung. Namun yang ditanya hanya memejamkan mata.
"Kau mau mati sialan?! Meninggalkan ku begitu?" Jungkook jarang mengumpat, jika dia mengumpat berarti itu memang membuatnya muak.
"Aku harus bagaimana hyung?" Taehyung berbicara masih enggan membuka matanya.
"Aku tak mungkin meniduri Lisa noona hyung. Dia noona ku. Aku tak mungkin meniduri orang lain. Aku mencintaimu hyung. Sangat." Satu lelehan bening mengalir dari sudut mata Taehyung.
Jungkook yang menyadari Taehyung tengah mabuk itu mengalah. Mengangkat tubuh Taehyung untuk memindahkannya kekamar. Taehyung masih saja mengoceh tak jelas saat dibaringkan Jungkook diranjang.
"Bagaimana kalo Lisa hamil anakmu saja hyung. Aku tak masalah asalkan itu anakmu." Jungkook yang sedang membuka sepatu Taehyung seketika mematung mendengar kalimat Taehyung. Sedangkan Taehyung seakan tak merasa bersalah malah tertidur dengan sedikit dengkuran halus yang keluar dari bibir tebalnya.
****
Holaaaa
Maaf ya, buat kalian yang ngebiasin Lisa. Aku gak bermaksud bikin Lisa jadi pelakor disini. Aku malah ingin jadiin Lisa sebagai pahlawan yang nantinya bakal nyatuin Taehyung sama Jeykey.
Aku juga biasin Lisa loh...
![](https://img.wattpad.com/cover/214940685-288-k843145.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us |Taekook
FanfictionApa hubungan antara Taehyung, Lalisa dan Jungkook? Homophobic? Go away.... Top!tae Bot!kook